Menag Akui Indonesia Belum Siap Terapkan e-Hajj
A
A
A
JAKARTA - Indonesia dipilih oleh Pemerintahan Arab Saudi untuk menjalankan sistem elektronik haji (e-hajj) dalam pelaksanaan haji tahun 2014 ini. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, sesungguhnya Indonesia belum memiliki kesiapan untuk menjalankan e-hajj.
"Sebetulnya kita belum siap (melaksanakan e-hajj). Karena program ini sangat mendadak. Namun, kita menghargai keputusan Pemerintah Arab Saudi memilih Indonesia sebagai percontohan," kata Lukman Hakim saat ditemui di Jakarta, Minggu (3/8/2014).
Lukman menyatakan, rencana kedepan sistem perhajian akan dilakukan sistem e-hajj pada 2015. Karena semua yang berhubungan dengan pelaksanaan haji, akan dilakukan dengan komputerisasi.
"Nantinya, siapapun dapat memantau jemaah haji mulai dari nomor visa, paspor, kloter berapa, pemondokan di Makkah dan Madinah di mana, wukuf dimana dan naik bus apa," ungkapnya.
Hal tersebut dapat dipantau hanya dengan komputer dan telepon genggam android, melalui sistem internet. Maka diyakini dapat menghindari tindzkan korupsi dari penyelenggaran haji
"Jadi kita bisa memonitor melalui e-hajj dalam penyelenggaraan. Agar lebih transparan dan meminimalisir dari kongkalikong antara oknum, petugas dan siapapun dari pihak yang mau mengambil keuntungan dari penyelenggaraan haji," paparnya.
"Sebetulnya kita belum siap (melaksanakan e-hajj). Karena program ini sangat mendadak. Namun, kita menghargai keputusan Pemerintah Arab Saudi memilih Indonesia sebagai percontohan," kata Lukman Hakim saat ditemui di Jakarta, Minggu (3/8/2014).
Lukman menyatakan, rencana kedepan sistem perhajian akan dilakukan sistem e-hajj pada 2015. Karena semua yang berhubungan dengan pelaksanaan haji, akan dilakukan dengan komputerisasi.
"Nantinya, siapapun dapat memantau jemaah haji mulai dari nomor visa, paspor, kloter berapa, pemondokan di Makkah dan Madinah di mana, wukuf dimana dan naik bus apa," ungkapnya.
Hal tersebut dapat dipantau hanya dengan komputer dan telepon genggam android, melalui sistem internet. Maka diyakini dapat menghindari tindzkan korupsi dari penyelenggaran haji
"Jadi kita bisa memonitor melalui e-hajj dalam penyelenggaraan. Agar lebih transparan dan meminimalisir dari kongkalikong antara oknum, petugas dan siapapun dari pihak yang mau mengambil keuntungan dari penyelenggaraan haji," paparnya.
(maf)