Kantor KPU dan Toko Emas Dijaga 24 Jam
A
A
A
SEMARANG - Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk akibat pengumuman pilpres oleh KPU, sebanyak 2.517 anggota Polrestabes Semarang disiagakan di sejumlah titik, di Kota Semarang.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono mengatakan, selain mengantisipasi akibat terburuk dari pengumuman pilpres, penjagaan dilakukan karena bertepatan dengan dimulainya musim mudik Lebaran.
“Jadi pengamanan tidak hanya kami fokuskan ke kantor KPU saja, beberapa tempat lain seperti pertokoan, stasiun dan perkantoran juga kami jaga ketat,” ujarnya, kepada wartawan, Selasa (22/7/2014).
Djihartono menambahkan, ribuan polisi tersebut disiagakan selama 24 jam di lokasi-lokasi itu. Untuk pengamanan, mereka dipersenjatai dengan tongkat dan bukan senjata api. “Tidak pakai senjata lengkap, tapi bawa tongkat saja,” imbuhnya.
Salah satu focus penjagaan dari pasukan itu, lanjut dia, adalah toko emas. Sebab, Djihartono menilai toko emas adalah tempat yang rawan dilakukannya penjarahan dan juga perampokan.
“Toko emas kan rawan perampokan dan penjarahan, jadi kami tempatkan petugas untuk menjaga pertokoan emas di Kota Semarang, contohnya di Kranggan ini. Sementara objek vital seperti stasiun, depo Pertamina di Pengapon, dan perkantoran lain juga kami jaga dengan ketat,” paparnya.
Lebih lanjut, Djihartono berharap, masyarakat Kota Semarang dapat damai dan tertib dalam menyikapi pengumuman dari KPU. Bagi simpatisan atau pendukung capres yang memenangkan pilpres, dirinya juga berharap tidak melakukan pawai atau arak-arakan.
“Semoga pasca pengumuman ini tidak ada hal buruk yang terjadi. Kedua belah pihak mampu menerima keputusan KPU dengan arif dan bijaksana. Meski begitu, kami akan tetap waspada dalam melakukan pengamanan," pungkasnya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono mengatakan, selain mengantisipasi akibat terburuk dari pengumuman pilpres, penjagaan dilakukan karena bertepatan dengan dimulainya musim mudik Lebaran.
“Jadi pengamanan tidak hanya kami fokuskan ke kantor KPU saja, beberapa tempat lain seperti pertokoan, stasiun dan perkantoran juga kami jaga ketat,” ujarnya, kepada wartawan, Selasa (22/7/2014).
Djihartono menambahkan, ribuan polisi tersebut disiagakan selama 24 jam di lokasi-lokasi itu. Untuk pengamanan, mereka dipersenjatai dengan tongkat dan bukan senjata api. “Tidak pakai senjata lengkap, tapi bawa tongkat saja,” imbuhnya.
Salah satu focus penjagaan dari pasukan itu, lanjut dia, adalah toko emas. Sebab, Djihartono menilai toko emas adalah tempat yang rawan dilakukannya penjarahan dan juga perampokan.
“Toko emas kan rawan perampokan dan penjarahan, jadi kami tempatkan petugas untuk menjaga pertokoan emas di Kota Semarang, contohnya di Kranggan ini. Sementara objek vital seperti stasiun, depo Pertamina di Pengapon, dan perkantoran lain juga kami jaga dengan ketat,” paparnya.
Lebih lanjut, Djihartono berharap, masyarakat Kota Semarang dapat damai dan tertib dalam menyikapi pengumuman dari KPU. Bagi simpatisan atau pendukung capres yang memenangkan pilpres, dirinya juga berharap tidak melakukan pawai atau arak-arakan.
“Semoga pasca pengumuman ini tidak ada hal buruk yang terjadi. Kedua belah pihak mampu menerima keputusan KPU dengan arif dan bijaksana. Meski begitu, kami akan tetap waspada dalam melakukan pengamanan," pungkasnya.
(san)