Bamsoet: Masyarakat Lelah dan Butuh Suasana Kondusif
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo berharap semua pihak hendaknya menahan diri untuk tidak menimbulkan ketegangan dan ketakutan publik pada tanggal 22 Juli 2014, hari ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2014.
Sebaliknya, menurutnya, hari itu layak dijadikan momen khusus yang menggambarkan peradaban dan kedewasaan rakyat Indonesia melakoni kehidupan di alam demokrasi.
"Karena itu, saya mengimbau kepada semua elemen masyarakat menaati ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pihak berwajib, dalam hal ini Polri," ujarnya melalui rilis yang diterima Sindonews, Minggu 20 Juli 2014.
Apalagi, lanjut pria yang disapa Bamsoet ini, pengumuman KPU itu tepat pada hari kerja, saat belasan juta orang di Jakarta melaksanakan kegiatan rutin mereka, termasuk anak-anak yang pergi ke sekolah.
"Sebaiknya tidak ada konsentrasi massa. Sebab, pergerakan massa berpotensi menimbulkan gesekan atau benturan," ucap anggota Komisi III DPR ini.
Karena itu, ia menilai, pihak-pihak yang tidak berkepentingan langsung dengan proses rekapitulasi suara tidak perlu mendatangi atau mendekati Gedung KPU.
"Apa yang akan diumumkan KPU adalah tahap akhir dari kontestasi politik yang sudah berlangsung berbulan-bulan. Masyarakat sudah lelah. Pada akhirnya, semua orang ingin kembali melakoni kehidupannya masing-masing, dan untuk itu dibutuhkan suasana yang kondusif," tuturnya.
Dia menambahkan, sampai dengan pemungutan suara Pilpres 9 Juli lalu, semua rangkaian agenda Pemilu 2014 telah terlaksana dengan lancar dan aman. Rakyat juga telah menggunakan hak pilihnya, bahkan peningkatan partisipasi rakyat cukup menggembirakan.
"Jangan sampai semua perkembangan positif itu rusak oleh tindakan tidak terpuji dalam menyikapi pengumuman dari KPU," pungkasnya.
Sebaliknya, menurutnya, hari itu layak dijadikan momen khusus yang menggambarkan peradaban dan kedewasaan rakyat Indonesia melakoni kehidupan di alam demokrasi.
"Karena itu, saya mengimbau kepada semua elemen masyarakat menaati ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pihak berwajib, dalam hal ini Polri," ujarnya melalui rilis yang diterima Sindonews, Minggu 20 Juli 2014.
Apalagi, lanjut pria yang disapa Bamsoet ini, pengumuman KPU itu tepat pada hari kerja, saat belasan juta orang di Jakarta melaksanakan kegiatan rutin mereka, termasuk anak-anak yang pergi ke sekolah.
"Sebaiknya tidak ada konsentrasi massa. Sebab, pergerakan massa berpotensi menimbulkan gesekan atau benturan," ucap anggota Komisi III DPR ini.
Karena itu, ia menilai, pihak-pihak yang tidak berkepentingan langsung dengan proses rekapitulasi suara tidak perlu mendatangi atau mendekati Gedung KPU.
"Apa yang akan diumumkan KPU adalah tahap akhir dari kontestasi politik yang sudah berlangsung berbulan-bulan. Masyarakat sudah lelah. Pada akhirnya, semua orang ingin kembali melakoni kehidupannya masing-masing, dan untuk itu dibutuhkan suasana yang kondusif," tuturnya.
Dia menambahkan, sampai dengan pemungutan suara Pilpres 9 Juli lalu, semua rangkaian agenda Pemilu 2014 telah terlaksana dengan lancar dan aman. Rakyat juga telah menggunakan hak pilihnya, bahkan peningkatan partisipasi rakyat cukup menggembirakan.
"Jangan sampai semua perkembangan positif itu rusak oleh tindakan tidak terpuji dalam menyikapi pengumuman dari KPU," pungkasnya.
(kri)