Allan Nairn Bentuk Intervensi Asing terhadap Politik Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan jurnalis asal Amerika Serikat Allan Nairn belakangan ini yang menyudutkan calon presiden Prabowo Subianto dianggap sebagai bentuk intervensi asing terhadap politik di Indonesia. Tak hanya itu, pernyataan Allan juga dianggap provokatif.
Hal itu diutarakan Sekretaris tim pemenangan nasional pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon.
"Allan yang mengaku sebagai jurnalis investigasi, namun dalam pernyataan-pernyataannya sudah memberikan suatu provokatif, sangat membahayakan dan sudah melakukan suatu intervensi politik indonesia," ujar Fadli saat jumpa pers di Rumah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (15/7/2014).
Fadli mengatakan, pernyataan Allan di berbagai media massa maupun di blog pribadi seolah-olah telah melakukan wawancara khusus dengan Prabowo pada tahun 2001 silam.
"Yang kita ketahui bahwa wawancara itu menurut ingatan Pak Prabowo, itu tidak pernah ada," kata Fadli yang juga sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Maka itu, Kata Fadli, Prabowo pun mengaku tidak pernah menyampaikan pernyataan seperti yang diungkapkan Allan belakangan ini.
"Jadi pernyataan Allan Nairn, sangat jauh dari pribadi Pak Prabowo. Sehingga pernyataannya menimbulkan permusuhan individu atau kelompok masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Dia menambahkan, Allan telah mengganggu seorang pejabat negara lewat pernyataannya yang menyudutkan Prabowo belakangan ini. Sebab, sambung dia, seorang calon presiden juga termasuk sebagai pejabat negara, hingga KPU mengumumkan pemenang Pilpres 2014.
Hal itu diutarakan Sekretaris tim pemenangan nasional pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon.
"Allan yang mengaku sebagai jurnalis investigasi, namun dalam pernyataan-pernyataannya sudah memberikan suatu provokatif, sangat membahayakan dan sudah melakukan suatu intervensi politik indonesia," ujar Fadli saat jumpa pers di Rumah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (15/7/2014).
Fadli mengatakan, pernyataan Allan di berbagai media massa maupun di blog pribadi seolah-olah telah melakukan wawancara khusus dengan Prabowo pada tahun 2001 silam.
"Yang kita ketahui bahwa wawancara itu menurut ingatan Pak Prabowo, itu tidak pernah ada," kata Fadli yang juga sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Maka itu, Kata Fadli, Prabowo pun mengaku tidak pernah menyampaikan pernyataan seperti yang diungkapkan Allan belakangan ini.
"Jadi pernyataan Allan Nairn, sangat jauh dari pribadi Pak Prabowo. Sehingga pernyataannya menimbulkan permusuhan individu atau kelompok masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Dia menambahkan, Allan telah mengganggu seorang pejabat negara lewat pernyataannya yang menyudutkan Prabowo belakangan ini. Sebab, sambung dia, seorang calon presiden juga termasuk sebagai pejabat negara, hingga KPU mengumumkan pemenang Pilpres 2014.
(kri)