Anas Ungkap Proses SBY Jadi Ketua Dewan Pembina Demokrat
A
A
A
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum membongkar terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, saat kongres 2010 lalu di Bandung.
Anas menggali hal itu kepada Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok, saat bersaksi terkait kasus Proyek Sport Center Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Soal kongres, selain memilih ketua umum, kongres pilih apa lagi?" tanya Anas ke Ahmad Mubarok di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (14/7/2014).
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu menjawab pertanyaan Anas cukup singkat. "Dewan pembina," kata Mubarok. "Siapa Ketua Dewan Pembina ? Tanya Anas lagi. "Pak SBY," jawab Mubarok.
"Apakah tahu SBY tidak mau jadi Ketua Dewan Pembina kalau tidak dipilih aklamasi?," tanya Anas.
"Saya lupa, faktanya aklamasi," jawab Mubarok.
Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu bertanya, apakah SBY yang menjabat Ketua Dewan Pembina merangkap sebagai Ketua Majelis Tinggi. "Betul," jawab Mubarok singkat.
"Apakah keputusan tinggi ada di majelis tinggi,?" tanya Anas. Dia kembali mengamininya. "Betul," jawab Mubarok.
Anas menggali hal itu kepada Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok, saat bersaksi terkait kasus Proyek Sport Center Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Soal kongres, selain memilih ketua umum, kongres pilih apa lagi?" tanya Anas ke Ahmad Mubarok di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (14/7/2014).
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu menjawab pertanyaan Anas cukup singkat. "Dewan pembina," kata Mubarok. "Siapa Ketua Dewan Pembina ? Tanya Anas lagi. "Pak SBY," jawab Mubarok.
"Apakah tahu SBY tidak mau jadi Ketua Dewan Pembina kalau tidak dipilih aklamasi?," tanya Anas.
"Saya lupa, faktanya aklamasi," jawab Mubarok.
Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu bertanya, apakah SBY yang menjabat Ketua Dewan Pembina merangkap sebagai Ketua Majelis Tinggi. "Betul," jawab Mubarok singkat.
"Apakah keputusan tinggi ada di majelis tinggi,?" tanya Anas. Dia kembali mengamininya. "Betul," jawab Mubarok.
(maf)