BEM Se-Jabodetabek Tolak Kedatangan Bill Clinton
A
A
A
JAKARTA - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) menggelar aksi demontrasi di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat menolak rencana kedatangan mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton ke Indonesia.
Pendemo menolak kedatangan Clinton lantaran dilakukan menjelang penentuan pemenang pemilu presiden (pilpres) yang bakal diumumkan sekira 22 Juli mendatang. Massa menduga, kedatangan mantan orang nomor satu di negeri Paman Sam itu bentuk intervensi asing.
"Tolak intervensi asing dan tolak kedatangan Bill Clinton. Kalau memang pemerintah tidak berani kami sendiri yang akan lakukan deportasi Bill Clinton," ujar Koordinator aksi Diki Saefurohman, di Gedung KPU, Jakarta, Seni (14/7/2014).
Menurut Diki, kedatangan Clinton yang dinilai sebagai campur tangan asing akan membuat proses pilpres menjadi kurang objektif dan adil. Sebab, kedatangan Clinton ke Indonesia diduga bisa mempengaruhi hasil pemilu.
Bukan itu saja, Diki yang juga Presiden Mahasiswa IPB itu mengatakan, suami dari Hillary Clinton yang diduga memiliki kedekatan dengan pengusaha Indonesia bernama James Riady itu dinilai memiliki hidden agenda.
"Perlu kita kabarkan Bill Clinton itu teman dekat James Riady yang seorang pengusaha dan juga penyokong dana Jokowi," tambahnya.
Aksi demontrasi menolak rencana kedatangan Bill Clinton itu tergabung dari sejumlah BEM, antara lain, BEM UNJ, IPB, UBK, Ibnu Khaldun Jakarta, Jaya Baya, Ibnu Khaldun Bogor, STEI Tazkia, Yarsi, Swadaya dan Unkris.
Pendemo menolak kedatangan Clinton lantaran dilakukan menjelang penentuan pemenang pemilu presiden (pilpres) yang bakal diumumkan sekira 22 Juli mendatang. Massa menduga, kedatangan mantan orang nomor satu di negeri Paman Sam itu bentuk intervensi asing.
"Tolak intervensi asing dan tolak kedatangan Bill Clinton. Kalau memang pemerintah tidak berani kami sendiri yang akan lakukan deportasi Bill Clinton," ujar Koordinator aksi Diki Saefurohman, di Gedung KPU, Jakarta, Seni (14/7/2014).
Menurut Diki, kedatangan Clinton yang dinilai sebagai campur tangan asing akan membuat proses pilpres menjadi kurang objektif dan adil. Sebab, kedatangan Clinton ke Indonesia diduga bisa mempengaruhi hasil pemilu.
Bukan itu saja, Diki yang juga Presiden Mahasiswa IPB itu mengatakan, suami dari Hillary Clinton yang diduga memiliki kedekatan dengan pengusaha Indonesia bernama James Riady itu dinilai memiliki hidden agenda.
"Perlu kita kabarkan Bill Clinton itu teman dekat James Riady yang seorang pengusaha dan juga penyokong dana Jokowi," tambahnya.
Aksi demontrasi menolak rencana kedatangan Bill Clinton itu tergabung dari sejumlah BEM, antara lain, BEM UNJ, IPB, UBK, Ibnu Khaldun Jakarta, Jaya Baya, Ibnu Khaldun Bogor, STEI Tazkia, Yarsi, Swadaya dan Unkris.
(kri)