Lempar Bom Molotov ke JSI Bukti Tak Siap Kalah
A
A
A
DEPOK - Pelemparan bom molotov ke kantor Jaringan Survei Indonesia (JSI) dinilai ada kaitannya dengan pemenangan Prabowo-Hatta. Karena, lembaga survei ini membeberkan fakta kemenangan pasangan Prabowo-Hatta yang meraup suara 50.26 persen.
Hal itu dikatakan Koordinator Nasional Gerakan Bersama Prabowo (Geber Prabowo) Hendry Yatna. Sedangkan Jokowi-JK hanya 49.74 persen, sambungnya, ini menunjukan kekerasan dalam menghadapi perbedaan pendapat telah menjadi budaya dalam kancah politik di Indonesia.
"Jangan biarkan kekerasan membudaya dan mengakar di negara kita. Kalau siap menang, juga harus siap kalah," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Jumat 11 Juli 2014.
Masih segar diingatan masyarakat, kata Hendry, ketika kantor perwakilan TvOne di Jogyakarta dirusak pendukung Jokowi-JK, dan kantor TvOne di Jakarta dikepung para pendukung capres nomor 2 itu. Hal tersebut adalah kekerasan dalam menghadapi perbedaan pendapat.
"Kami mengajak kepada saudara-saudara kami yang berbeda pendapat dalam menanggapi hasil quick count dan berbeda pandangan politik, agar kita bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan menolak segala bentuk kekerasan apapun," ucapnya.
Hal itu dikatakan Koordinator Nasional Gerakan Bersama Prabowo (Geber Prabowo) Hendry Yatna. Sedangkan Jokowi-JK hanya 49.74 persen, sambungnya, ini menunjukan kekerasan dalam menghadapi perbedaan pendapat telah menjadi budaya dalam kancah politik di Indonesia.
"Jangan biarkan kekerasan membudaya dan mengakar di negara kita. Kalau siap menang, juga harus siap kalah," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Jumat 11 Juli 2014.
Masih segar diingatan masyarakat, kata Hendry, ketika kantor perwakilan TvOne di Jogyakarta dirusak pendukung Jokowi-JK, dan kantor TvOne di Jakarta dikepung para pendukung capres nomor 2 itu. Hal tersebut adalah kekerasan dalam menghadapi perbedaan pendapat.
"Kami mengajak kepada saudara-saudara kami yang berbeda pendapat dalam menanggapi hasil quick count dan berbeda pandangan politik, agar kita bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan menolak segala bentuk kekerasan apapun," ucapnya.
(mhd)