Kubu Prabowo Laporkan Praktik Uang di Warung Kopi
A
A
A
JAKARTA - Tim advokasi pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa melaporkan dugaan praktik politik uang yang diduga dilakukan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Peristiwa yang dilaporkan itu terjadi di daerah Cibitung, Kabupaten Bekasi, Minggu 6 Juli kemarin. "Menurut keterangan saksi, telah terjadi pembagian amplop berisi sejumlah uang dan kartu nama atau petunjuk cara mencoblos pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK di sebuah warung kopi yang selama ini dianggap sebagai posko pemenangan Jokowi-JK," ujar Juru bicara tim advokasi Prabowo-Hatta, Habiburokhman di Gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (7/7/2014).
Menurut informasi yang diperoleh tim advokasi Prabowo-Hatta, orang yang membagi-bagikan uang tersebut datang mengendarai motor. Diduga, kata dia, orang itu bukan berasal dari daerah setempat, lantaran tidak dikenali warga. "Saat ini relawan Prabowo-Hatta dibantu warga setempat sedang melakukan pelacakan pengendara sepeda motor tersebut," ungkapnya.
Menurut dia, kasus serupa pernah terjadi saat pemilu legislatif (pileg) lalu. Saat itu calon legislatif dari partai yang mengusung calon nomor urut 2 pada pemilu presiden ini diduga memberikan amplop berisi kartu nama disertai uang.
Tim advokasi pasangan Prabowo-Hatta berharap Bawaslu lebih aktif melakukan pengawasan. Apalagi praktik politik uang kerap terjadi pada saat masa tenang dan satu hari menjelang pemungutan suara.
"Kami tidak mau berspekulasi siapa pelaku politik uang di Cibitung Bekasi ini. Tapi aparat penegak hukum harus segera bertindak mengusut perkara ini dan segera menangkap pelakunya," tutur Habiburokhman.
Peristiwa yang dilaporkan itu terjadi di daerah Cibitung, Kabupaten Bekasi, Minggu 6 Juli kemarin. "Menurut keterangan saksi, telah terjadi pembagian amplop berisi sejumlah uang dan kartu nama atau petunjuk cara mencoblos pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK di sebuah warung kopi yang selama ini dianggap sebagai posko pemenangan Jokowi-JK," ujar Juru bicara tim advokasi Prabowo-Hatta, Habiburokhman di Gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (7/7/2014).
Menurut informasi yang diperoleh tim advokasi Prabowo-Hatta, orang yang membagi-bagikan uang tersebut datang mengendarai motor. Diduga, kata dia, orang itu bukan berasal dari daerah setempat, lantaran tidak dikenali warga. "Saat ini relawan Prabowo-Hatta dibantu warga setempat sedang melakukan pelacakan pengendara sepeda motor tersebut," ungkapnya.
Menurut dia, kasus serupa pernah terjadi saat pemilu legislatif (pileg) lalu. Saat itu calon legislatif dari partai yang mengusung calon nomor urut 2 pada pemilu presiden ini diduga memberikan amplop berisi kartu nama disertai uang.
Tim advokasi pasangan Prabowo-Hatta berharap Bawaslu lebih aktif melakukan pengawasan. Apalagi praktik politik uang kerap terjadi pada saat masa tenang dan satu hari menjelang pemungutan suara.
"Kami tidak mau berspekulasi siapa pelaku politik uang di Cibitung Bekasi ini. Tapi aparat penegak hukum harus segera bertindak mengusut perkara ini dan segera menangkap pelakunya," tutur Habiburokhman.
(dam)