Awas Politik Uang Jelang Pilpres!
A
A
A
JAKARTA - Berbagai pihak diminta untuk mewaspadai praktik politik uang atau money politics jelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.
"Setelah melewati kampanye yang melelahkan ini, kami dari Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta mengimbau pemerintah, KPU, Bawaslu, TNI/Polri, dan masyarakat agar mewaspadai politik uang dan segala bentuk upaya yang menciderai pilpres," ujar Anggota Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta bidang Penggalangan dan Kampanye, Andre Rosiade kepada Sindonews melalui surat elektronik, Minggu (6/7/2014).
Dia bersyukur, setelah melewati masa kampanye satu bulan, pihaknya telah berhasil mengejar ketertinggalan. "Alhamdulillah setelah berkampanye dalam sebulan ini, pasangan Prabowo-Hatta berhasil mengejar ketertinggalan, bahkan menjelang debat terakhir sudah dapat melewati elektabilitas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla," tuturnya.
Andre mengatakan, masa tenang saat ini hendaknya digunakan masyarakat untuk merenung dan memantapkan pilihan pasangan mana yang akan dipilih pada 9 Juli nanti.
"Inilah pertarungan pilpres paling ketat dalam sejarah Indonesia. Pak Prabowo dalam pidato penutup debat terakhir menyampaikan bahwa beliau akan menerima apa pun keputusan dari Rakyat Indonesia. Menang atau kalah kami tetap berjuang," tutur Andre
"Setelah melewati kampanye yang melelahkan ini, kami dari Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta mengimbau pemerintah, KPU, Bawaslu, TNI/Polri, dan masyarakat agar mewaspadai politik uang dan segala bentuk upaya yang menciderai pilpres," ujar Anggota Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta bidang Penggalangan dan Kampanye, Andre Rosiade kepada Sindonews melalui surat elektronik, Minggu (6/7/2014).
Dia bersyukur, setelah melewati masa kampanye satu bulan, pihaknya telah berhasil mengejar ketertinggalan. "Alhamdulillah setelah berkampanye dalam sebulan ini, pasangan Prabowo-Hatta berhasil mengejar ketertinggalan, bahkan menjelang debat terakhir sudah dapat melewati elektabilitas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla," tuturnya.
Andre mengatakan, masa tenang saat ini hendaknya digunakan masyarakat untuk merenung dan memantapkan pilihan pasangan mana yang akan dipilih pada 9 Juli nanti.
"Inilah pertarungan pilpres paling ketat dalam sejarah Indonesia. Pak Prabowo dalam pidato penutup debat terakhir menyampaikan bahwa beliau akan menerima apa pun keputusan dari Rakyat Indonesia. Menang atau kalah kami tetap berjuang," tutur Andre
(dam)