5 Pesan SBY ke Prabowo-Hatta
A
A
A
BOGOR - Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sejumlah pesan kepada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, beserta jajaran koalisi Merah Putih dalam pertemuan di Puri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, malam ini.
SBY menyampaikan lima pesan kepada Tim Prabowo-Hatta. "Jika bapak memimpin negeri ini, bapak harus sangat sabar. Sabar saja tidak cukup, tegar dan kuat. Mengapa? Indonesia era saat ini adalah era kebebasan, era demokrasi. Saudara-saudara kita memiliki harapan yang tinggi seringkali di luar kemampuan pemerintah," ujar SBY di kediamannya, Puri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/7/2014) malam.
Dirinya mengatakan, seringkali sebagian masyarakat tidak puas atas kinerja Pemerintah, atau mudah menyalahkan Pemerintah. "Kalau sudah begitu yang menjadi sasaran adalah Presiden, kedua wakil presiden, setelah itu menteri," katanya.
"Oleh karena itu Pak Prabowo anda harus sabar, kuat. Sebab kalau pemimpin tidak kuat, kasihan rakyatnya. Tidak perlu reaktif, harapan saya kuat bapak, tegar dan sabar menghadapi kritik maupun ketidakpuasan," imbuh Presiden RI ini.
Kedua, kata dia, pemerintah harus terus bekerja dan berikhtiar. Terkadang, ujar dia, bekerja pun tetap disalahkan, tapi tidak boleh menyerah. "Meski masyarakat kita kritis. Bahkan (kita) bisa dihujat dan disalahkan. Itu yang sangat penting," tuturnya.
Kemudian yang ketiga, kata SBY, kepentingan di negeri ini banyak sekali.
"Tentu (sebagai) pemimpin, bapak berdua juga memimpin kami akan mengutamakan kepentingan rakyat. Tentu akan mengutamakan kepentingan partai setelah kepentingan rakyat, kepentingan kelompok setelah kepentingan rakyat. Banyak iming-iming kepentingan lain, tapi bapak harus kokoh. Itu yang ketiga," tutur SBY.
Sementara yang keempat, rakyat maupun dirinya berharap jika pasangan Prabowo-Hatta terpilih sebagai Presiden dan Wapres periode 2014-2019, maka harus memimpin semua elemen, menyayangi semua pihak.
"Pemimpin tidak boleh menyimpan amarah karena tidak dipilih, apalagi (menyimpan) dendam. Semua rakyat kita harus dicintai dan dibimbing seadilnya," ungkapnya.
Lalu, yang kelima, SBY menjelaskan, Demokrasi di negeri ini belum sempurna, atau masih tahap pematangan.
"Namun bagaimanapun demokrasi dan kebebasan harus tetap kita hormati. Saya yakin bapak berdua bisa menghormati nilai-nilai demokrasi. Kadang-kadang rule of law belum terwujud dengan baik politik gaduh," ucapnya.
Oleh karena itu, politik harus stabil agar ekonomi tumbuh. "Tapi tetap hormati nilai-nilai demokrasi," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, hadir mendampingi Prabowo Hatta, di antaranya adalah Ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), Ketua umum Partai Gerindra Suhardi, Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo.
SBY menyampaikan lima pesan kepada Tim Prabowo-Hatta. "Jika bapak memimpin negeri ini, bapak harus sangat sabar. Sabar saja tidak cukup, tegar dan kuat. Mengapa? Indonesia era saat ini adalah era kebebasan, era demokrasi. Saudara-saudara kita memiliki harapan yang tinggi seringkali di luar kemampuan pemerintah," ujar SBY di kediamannya, Puri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/7/2014) malam.
Dirinya mengatakan, seringkali sebagian masyarakat tidak puas atas kinerja Pemerintah, atau mudah menyalahkan Pemerintah. "Kalau sudah begitu yang menjadi sasaran adalah Presiden, kedua wakil presiden, setelah itu menteri," katanya.
"Oleh karena itu Pak Prabowo anda harus sabar, kuat. Sebab kalau pemimpin tidak kuat, kasihan rakyatnya. Tidak perlu reaktif, harapan saya kuat bapak, tegar dan sabar menghadapi kritik maupun ketidakpuasan," imbuh Presiden RI ini.
Kedua, kata dia, pemerintah harus terus bekerja dan berikhtiar. Terkadang, ujar dia, bekerja pun tetap disalahkan, tapi tidak boleh menyerah. "Meski masyarakat kita kritis. Bahkan (kita) bisa dihujat dan disalahkan. Itu yang sangat penting," tuturnya.
Kemudian yang ketiga, kata SBY, kepentingan di negeri ini banyak sekali.
"Tentu (sebagai) pemimpin, bapak berdua juga memimpin kami akan mengutamakan kepentingan rakyat. Tentu akan mengutamakan kepentingan partai setelah kepentingan rakyat, kepentingan kelompok setelah kepentingan rakyat. Banyak iming-iming kepentingan lain, tapi bapak harus kokoh. Itu yang ketiga," tutur SBY.
Sementara yang keempat, rakyat maupun dirinya berharap jika pasangan Prabowo-Hatta terpilih sebagai Presiden dan Wapres periode 2014-2019, maka harus memimpin semua elemen, menyayangi semua pihak.
"Pemimpin tidak boleh menyimpan amarah karena tidak dipilih, apalagi (menyimpan) dendam. Semua rakyat kita harus dicintai dan dibimbing seadilnya," ungkapnya.
Lalu, yang kelima, SBY menjelaskan, Demokrasi di negeri ini belum sempurna, atau masih tahap pematangan.
"Namun bagaimanapun demokrasi dan kebebasan harus tetap kita hormati. Saya yakin bapak berdua bisa menghormati nilai-nilai demokrasi. Kadang-kadang rule of law belum terwujud dengan baik politik gaduh," ucapnya.
Oleh karena itu, politik harus stabil agar ekonomi tumbuh. "Tapi tetap hormati nilai-nilai demokrasi," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, hadir mendampingi Prabowo Hatta, di antaranya adalah Ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), Ketua umum Partai Gerindra Suhardi, Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo.
(hyk)