PDIP Akui Tidak Cegah Kader Keluar Partai
A
A
A
JAKARTA - PDI Perjuangan mengaku tidak mau ambil pusing keputusan Satuan Tugas (Satgas) Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah memilih mendukung Prabo Subianto-Hatta Rajasa.
"Kita membutuhkan kader yang loyal, disiplin, ikut garis parpol. Tetapi kita tidak bisa memaksa mereka," kata Tim pemenangan Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari, Jumat (4/7/2014).
"Jika kebijakan jalan ideologis di bawah Bu Mega tidak diterima kader, maka Bu Mega juga tidak melarang. Tapi untuk menuju tujuan parpol, kita butuh kader-kader yang sehati," imbuhnya.
Lagipula, kata anggota Komisi III DPR RI ini, tidak ada sistem di partai yang bisa mencegah kader yang ingin keluar dari partai. Karena menjadi kader partai merupakan sukarela bukan paksaan.
"Politik itu dinamik dipandu kepentingan. Jalan ideologis menuntut pengorbanan semua kader, tidak ada sistem yang mencegah mereka keluar partai karena masuk juga sukarela, keluar juga jalan selalu terbuka," tukasnya.
Sebelumnya, puluhan anggota Satgas PAC PDIP Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, mencopot seragam mereka. Selain mencopot seragam, mereka juga merobohkan papan nama Sekretariat Satgas PDIP PAC Colomadu, Karanganyar.
Setelah seluruh atribut serta papan nama Satgas PDIP mereka copot, selanjutnya mereka pun mendirikan papan nama baru bertuliskan Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB).
Selain mendirikan papan nama baru, massa pun beramai-ramai menggunakan kaos bergambar pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Kemudian membentangkan spanduk bertuliskan dukungan mereka terhadap pasangan nomor urut 1, diiringi tekad memenangkan pasangan yang diusung Koalisi Merah Putih.
"Kita membutuhkan kader yang loyal, disiplin, ikut garis parpol. Tetapi kita tidak bisa memaksa mereka," kata Tim pemenangan Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari, Jumat (4/7/2014).
"Jika kebijakan jalan ideologis di bawah Bu Mega tidak diterima kader, maka Bu Mega juga tidak melarang. Tapi untuk menuju tujuan parpol, kita butuh kader-kader yang sehati," imbuhnya.
Lagipula, kata anggota Komisi III DPR RI ini, tidak ada sistem di partai yang bisa mencegah kader yang ingin keluar dari partai. Karena menjadi kader partai merupakan sukarela bukan paksaan.
"Politik itu dinamik dipandu kepentingan. Jalan ideologis menuntut pengorbanan semua kader, tidak ada sistem yang mencegah mereka keluar partai karena masuk juga sukarela, keluar juga jalan selalu terbuka," tukasnya.
Sebelumnya, puluhan anggota Satgas PAC PDIP Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, mencopot seragam mereka. Selain mencopot seragam, mereka juga merobohkan papan nama Sekretariat Satgas PDIP PAC Colomadu, Karanganyar.
Setelah seluruh atribut serta papan nama Satgas PDIP mereka copot, selanjutnya mereka pun mendirikan papan nama baru bertuliskan Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB).
Selain mendirikan papan nama baru, massa pun beramai-ramai menggunakan kaos bergambar pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Kemudian membentangkan spanduk bertuliskan dukungan mereka terhadap pasangan nomor urut 1, diiringi tekad memenangkan pasangan yang diusung Koalisi Merah Putih.
(hyk)