Besok, Pengungsi Syiah Terima Sosialisasi Pilpres
A
A
A
SURABAYA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Sudarmawan mengatakan, pengungsi Syiah yang tinggal di Rusunawa Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo akan menerima Sosialisasi terkait Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 .
"Besok Jumat 4 Juli 2014 akan dilakukan sosialiasi pada pukul 09.00 WIB. Yang melakukan KPU dan Panwaslu Kabupaten Sidoarjo," kata Sudarmawan, Kamis (3/7/2014).
Dalam sosialisasi itu, selain dari pihak BPBD Jatim juga didampingi sejumlah stakeholder Pemprov Jatim seperti Biro Pemerintahan, Bakesbangpol dan lain-lain.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman kepada warga tersebut terkait pilpres yang akan digelar pada 9 Juli mendatang. Karena, mereka sebagai warga negara yang juga punya hak pilih.
"Untuk teknisnya nanti bagian dari KPU sidoarjo dan Panwaslu," katanya.
Sudarmawan juga menjelaskan, di Rusunawa tersebut terdapat 138 Jiwa yang memiliki hak pilih dan terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di KPU Sidoarjo. Sedangkan total warga yang tinggal di Rusunawa tersebut sebanyak 235 Jiwa dari 74 Kepala Keluarga. Mereka merupakan, warga Syiah asal Omben, Sampang.
“Mereka itulah yang dalam pemilihan legislatif April lalu menggunakan hak pilihnya,” jelasnya.
Seperti diketahui, tragedi Kerusuhan di Kabupaten Sampang, Madura pecah pada Agustus 2012 silam. Belasan rumah milik pengikut Syiah di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karang Penang, Sampang hangus terbakar.
Akibat dari kerusuhan, ratusan warga kini tinggal di pengungsian Rusunawa Jemundo. Mereka masih menunggu tim rekonsiliasi agar warga di pengungsian itu bisa kembali ke kampung halaman. Para pengungsi ini merupakan berasal dari kerusuhan Sampang jilid II.
"Besok Jumat 4 Juli 2014 akan dilakukan sosialiasi pada pukul 09.00 WIB. Yang melakukan KPU dan Panwaslu Kabupaten Sidoarjo," kata Sudarmawan, Kamis (3/7/2014).
Dalam sosialisasi itu, selain dari pihak BPBD Jatim juga didampingi sejumlah stakeholder Pemprov Jatim seperti Biro Pemerintahan, Bakesbangpol dan lain-lain.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman kepada warga tersebut terkait pilpres yang akan digelar pada 9 Juli mendatang. Karena, mereka sebagai warga negara yang juga punya hak pilih.
"Untuk teknisnya nanti bagian dari KPU sidoarjo dan Panwaslu," katanya.
Sudarmawan juga menjelaskan, di Rusunawa tersebut terdapat 138 Jiwa yang memiliki hak pilih dan terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di KPU Sidoarjo. Sedangkan total warga yang tinggal di Rusunawa tersebut sebanyak 235 Jiwa dari 74 Kepala Keluarga. Mereka merupakan, warga Syiah asal Omben, Sampang.
“Mereka itulah yang dalam pemilihan legislatif April lalu menggunakan hak pilihnya,” jelasnya.
Seperti diketahui, tragedi Kerusuhan di Kabupaten Sampang, Madura pecah pada Agustus 2012 silam. Belasan rumah milik pengikut Syiah di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karang Penang, Sampang hangus terbakar.
Akibat dari kerusuhan, ratusan warga kini tinggal di pengungsian Rusunawa Jemundo. Mereka masih menunggu tim rekonsiliasi agar warga di pengungsian itu bisa kembali ke kampung halaman. Para pengungsi ini merupakan berasal dari kerusuhan Sampang jilid II.
(kri)