Ulah Massa PDIP di Kantor TV One Tuai Kritik
A
A
A
JAKARTA - Aksi massa dan organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di kantor TV One disesalkan sejumlah kalangan. Apalagi aksi itu terjadi menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 mendatang.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nurul Arifin mengingatkan, seharusnya jika ada keberatan pihak massa maupun organisasi sayap PDIP yang mengatasnamakan Repdem itu mengadukan ke Dewan Pers.
"Kalau menurut saya ini pelanggaran jurnalistik, apalagi dalam situasi panas, kalau ada (keberatan) dilaporkan ke kode etik Dewan Pers tidak usah dengan unsur kekerasan, pengerahan massa," ujar Nurul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Nurul menyampaikan, selaku tim kampanye nasional pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa juga banyak keberatan terhadap pemberitaan di media yang dianggap merugikan pasangan capres nomor urut 1 itu.
Namun, pihaknya tidak mengambil sikap sepihak seperti yang dilakukan massa dan organisasi sayap PDIP itu. "Jadi, kita berupaya mem-balance supaya pemberitaan proporsional. Walaupun ada juga usulan protes," tukasnya.
Nurul menambahkan, ulah sekelompok massa dan organisasi sayap PDIP itu bisa merugikan Capres yang diusungnya yaitu Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi. "Kasian dong Jokowi," ucapnya.
Sebelumnya sekelompok massa PDIP mendatangi dan menyegel kantor TV One di Yogyakarta. Selain menyegel mereka juga mencoret-coret kantor tersebut. Sementara itu, kantor TV One yang berlokasi di Pulo Gadung, Jakarta Timur juga didatang kelompok massa dari organisasi sayap PDIP yaitu Repdem.
Mereka memprotes atas pemberitaan TV One mengenai PKI yang dianggap merugikan partai berlambang kepala banteng tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nurul Arifin mengingatkan, seharusnya jika ada keberatan pihak massa maupun organisasi sayap PDIP yang mengatasnamakan Repdem itu mengadukan ke Dewan Pers.
"Kalau menurut saya ini pelanggaran jurnalistik, apalagi dalam situasi panas, kalau ada (keberatan) dilaporkan ke kode etik Dewan Pers tidak usah dengan unsur kekerasan, pengerahan massa," ujar Nurul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Nurul menyampaikan, selaku tim kampanye nasional pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa juga banyak keberatan terhadap pemberitaan di media yang dianggap merugikan pasangan capres nomor urut 1 itu.
Namun, pihaknya tidak mengambil sikap sepihak seperti yang dilakukan massa dan organisasi sayap PDIP itu. "Jadi, kita berupaya mem-balance supaya pemberitaan proporsional. Walaupun ada juga usulan protes," tukasnya.
Nurul menambahkan, ulah sekelompok massa dan organisasi sayap PDIP itu bisa merugikan Capres yang diusungnya yaitu Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi. "Kasian dong Jokowi," ucapnya.
Sebelumnya sekelompok massa PDIP mendatangi dan menyegel kantor TV One di Yogyakarta. Selain menyegel mereka juga mencoret-coret kantor tersebut. Sementara itu, kantor TV One yang berlokasi di Pulo Gadung, Jakarta Timur juga didatang kelompok massa dari organisasi sayap PDIP yaitu Repdem.
Mereka memprotes atas pemberitaan TV One mengenai PKI yang dianggap merugikan partai berlambang kepala banteng tersebut.
(kur)