Ini Kunci Sukses Capres Mendekati Hari Pencoblosan
A
A
A
JAKARTA - Pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) semakin dekat. Pada tanggal 9 Juli nanti, rakyat Indonesia akan mengambil sikap untuk menentukan pemimpinnya untuk lima tahun ke depan.
Adapun pubik dihadapkan pada dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Koalisi Merah Putih, dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dari poros PDIP.
Pengamat Media dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra mengatakan, dalam waktu lebih kurang enam hari ke depan, dua kubu pasangan capres akan berusaha untuk mendapatkan dukungan dari calon pemilih yang belum menentukan sikap atau swing voters.
Iswandi mengungkapkan ada empat faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasangan capres. "Pertama, sejauh mana masing-masing kubu pasangan capres memproduksi isu melalui kampanye negatif dan menangkis isu yang dilempar lawan," ujarnya kepada Sindonews, Rabu 2 Juli 2014 malam.
Kedua, kata dia, bagaimana pasangan capres membuat isu yang dapat menarik simpati publik, khususnya kalangan swing voters. Ketiga, ialah penampilan capres dan cawapres pada debat babak terakhir pada 5 Juli mendatang.
Faktor terakhir ialah bagaimana kubu capres mampu mempengaruhi masyarakat melalui pernyataan kalangan opinion leader, seperti tokoh masyarakat, tokoh suku, tokoh adat. "Semakin banyak tokoh yang berbicara, maka semakin mempengaruhi swing voters," ujarnya.
Iswandi pun membagi swing voters menjadi dua. Pertama, kelompok pemilih pemula dan pemilihn yang terdidik. "Pemilih pemula atau istilahnya baru 'puber' ini cenderung dipengaruhi emosional. Sementara pemilih dari kalangan terdidik bersifat rasional," tuturnya.
Adapun pubik dihadapkan pada dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Koalisi Merah Putih, dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dari poros PDIP.
Pengamat Media dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra mengatakan, dalam waktu lebih kurang enam hari ke depan, dua kubu pasangan capres akan berusaha untuk mendapatkan dukungan dari calon pemilih yang belum menentukan sikap atau swing voters.
Iswandi mengungkapkan ada empat faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasangan capres. "Pertama, sejauh mana masing-masing kubu pasangan capres memproduksi isu melalui kampanye negatif dan menangkis isu yang dilempar lawan," ujarnya kepada Sindonews, Rabu 2 Juli 2014 malam.
Kedua, kata dia, bagaimana pasangan capres membuat isu yang dapat menarik simpati publik, khususnya kalangan swing voters. Ketiga, ialah penampilan capres dan cawapres pada debat babak terakhir pada 5 Juli mendatang.
Faktor terakhir ialah bagaimana kubu capres mampu mempengaruhi masyarakat melalui pernyataan kalangan opinion leader, seperti tokoh masyarakat, tokoh suku, tokoh adat. "Semakin banyak tokoh yang berbicara, maka semakin mempengaruhi swing voters," ujarnya.
Iswandi pun membagi swing voters menjadi dua. Pertama, kelompok pemilih pemula dan pemilihn yang terdidik. "Pemilih pemula atau istilahnya baru 'puber' ini cenderung dipengaruhi emosional. Sementara pemilih dari kalangan terdidik bersifat rasional," tuturnya.
(dam)