Soal Surat Guru, Kubu Jokowi-JK Dinilai Kebakaran Jenggot
A
A
A
JAKARTA - Tim sukses pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Nurul Arifin mengatakan keberatan yang disampaikan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla terkait surat Prabowo untuk guru hanya bentuk kecemburuan kubu lawan akan strategi yang digunakan.
“Ini kan situasi pertarungan ya. Ada strategi bagus, ini kan iri. Buatlah strategi lagi yang menarik massa, jangan ada strategi bagus yang kita jalankan kemudian menjadi iri dan dengki dan akhirnya menimbulkan fitnah. Saya berharap masyarakat itu jangan mudah terprovokasi,” ujar politikus Partai Golkar ini di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Jumat, (27/6/2014).
Nurul mengatakan, surat tersebut tidak memiliki niat jelek, melainkan hanya bersifat sapaan dan permintaan doa restu menjelang pilpres. Menurut dia, pada surat tersebut juga tidak ada ajakan memilih nomor urut milik Prabowo-Hatta.
Anggota DPR RI ini juga mengakui kalau pembuatan surat tersebut idenya dari Partai Golkar. Hal yang sama juga dilakukan Golkar saat pileg lalu dengan menampilkan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie. ”Idenya diadopsi dari kami,” kata Nurul.
Dia mengakui, surat tersebut spesifik ditujukan untuk para guru, karena ini merupakan satu bentuk sapaan. ”Mungkin yang kebakaran jenggot itu karena strategi ini tidak muncul di kepala mereka, jadi ini strategi kami dan ini original,” pungkasnya.
“Ini kan situasi pertarungan ya. Ada strategi bagus, ini kan iri. Buatlah strategi lagi yang menarik massa, jangan ada strategi bagus yang kita jalankan kemudian menjadi iri dan dengki dan akhirnya menimbulkan fitnah. Saya berharap masyarakat itu jangan mudah terprovokasi,” ujar politikus Partai Golkar ini di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Jumat, (27/6/2014).
Nurul mengatakan, surat tersebut tidak memiliki niat jelek, melainkan hanya bersifat sapaan dan permintaan doa restu menjelang pilpres. Menurut dia, pada surat tersebut juga tidak ada ajakan memilih nomor urut milik Prabowo-Hatta.
Anggota DPR RI ini juga mengakui kalau pembuatan surat tersebut idenya dari Partai Golkar. Hal yang sama juga dilakukan Golkar saat pileg lalu dengan menampilkan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie. ”Idenya diadopsi dari kami,” kata Nurul.
Dia mengakui, surat tersebut spesifik ditujukan untuk para guru, karena ini merupakan satu bentuk sapaan. ”Mungkin yang kebakaran jenggot itu karena strategi ini tidak muncul di kepala mereka, jadi ini strategi kami dan ini original,” pungkasnya.
(kri)