Prabowo Geram, Sopir Taksi Sebut Indonesia People Stupied

Kamis, 26 Juni 2014 - 19:59 WIB
Prabowo Geram, Sopir...
Prabowo Geram, Sopir Taksi Sebut Indonesia People Stupied
A A A
SUKOHARJO - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengungkap suatu cerita yang membuatnya geram. Salah seorang sopir taksi di sebuah negara sangat melecehkan dan memandang sebelah mata bangsa Indonesia.

Dalam kampanye yang berlangsung di Lapangan Made Gondol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Prabowo menuturkan, pelecehan oleh sopir taksi itu diperolehnya ketika berkunjung di suatu negara.

Saat dalam perjalanan di dalam taksi dari bandara menuju hotel tempatnya menginap, sopir taksi tersebut berbincang dengannya. Sopir taksi menanyakan asal Prabowo. Karena penasaran dengan pertanyaan sopir taksi tersebut, Prabowo mengaku berasal dari Filipina.

"Sopir taksi ini tiba-tiba berteriak, Philipine... oh Philipine People is good. Philipine people is smart. Not like Indonesian people, Indonesian people stupied," tutur Prabowo mengutip perkataan si sopir taksi, Kamis (26/6/2014).

Prabowo mengaku kaget saat mendengar itu. "Saya ini mantan Danjen Kopassus dan negara saya dijelek-jelakan. Tapi karena saya sudah bertekad menyamar, ya selama 30 menit saya dengarkan negara saya dijelek-jelekan," kata Prabowo.

Kegeraman itulah salah satu yang membuat Prabowo mencalonkan diri sebagai capres. Untuk itu Prabowo mengimbau pada masyarakat agar mampu melihat, menilai, juga memilah-milah calon pemimpin mereka.

Karena kenyataannya negara lain itu sangat menyukai kalau negara ini di memiliki pemimpin yang lemah. "Negara lain itu sangat suka sekali kalau Indonesia pemimpin lemah. Punya pemimpin yang bisa diatur-atur," ungkap Prabowo berapi-api.

Selain itu, imbuhnya, pada saat ini ada gejala bahwa ada kekuatan asing ingin agar Indonesia dipelihara sebagai sapi perahan.

Namun Prabowo yakin masyarakat sudah bisa memilah dan menilai dengan benar pemimpin yang akan menegakkan kebenaran, keadilan, dan yang akan berjuang keras membela kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia di atas segala kepentingan lain.

Prabowo meminta rakyat tidak sepenuhnya menyalahkan pihak asing. Sebaliknya dijadikan introspeksi pada diri sendiri. Kenapa Indonesia bisa sangat lemah.

"Kita harus gali kekuatan kita koreksi diri, jangan menghujat, karena kebanyakan elite politik suka mencari-cari kesalahan orang lain. Saudara lebih mengerti karena saudara adalah rakyat Indonesia," tegas Prabowo.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1169 seconds (0.1#10.140)