Prabowo Ingin Jadikan Indonesia Negara Yang Berwibawa
A
A
A
BOYOLALI - Calon presiden (Capres) nomor urut 1 Prabowo Subianto bertekad menjadikan Indonesia menjadi negara yang berwibawa. Sehingga Indonesia mampu berdaulat dalam berbagai bidang yang ada.
Hal tersebut disampaikan oleh Prabowo, ketika menghadiri kampanye terbuka yang dilakukan di Lapangan Kaligentong, Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2014) sore.
Di hadapan ribuan masa pendukungnya mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tersebut berjanji akan membuat Indonesia lebih baik dan berwibawa.
Ia mengatakan, dengan menjadi negara yang berwibawa, nantinya tidak akan ada lagi para pekerja Indonesia yang disiksa di luar negeri. Selain itu, para pekerja Indonesia akan mendapatkan pekerjaan yang lebih terhormat dan lebih layak dibandingkan saat ini.
“Warga Indonesia tidak perlu lagi menjadi pembantu rumah tangga, warga Indonesia harus menjadi warga yang terhormat dan disegani oleh warga lain,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya berjanji untuk membuat Indonesia untuk menjadi negara produsen, bukan menjadi negara konsumen seperti sekarang. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia itu bangkit dan berubah menjadi negara produsen.
Jika terus menerus menjadi konsumen maka Indonesia tidak akan maju dan terus dijajah oleh negara-negara asing yang memasarkan produknya di dalam negeri.
“Kalau saya jadi presiden kita akan menjual produk kita ke pihak asing, bukan hanya sekadar membeli. Termasuk nantinya kita juga akan memproduksi mobil di negeri kita sendiri,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga tidak lupa mengingatkan kepada ribuan masa yang hadir untuk mencoblos dirinya pada pilpres mendatang. Peran serta para pemilih, kata dia sangat berpengaruh untuk menentukan masa depan Indonesia di masa yang akan datang.
Sementara itu, penyanyi dangdut Iis Dahlia yang juga hadir dalam kampanye akbar tersebut mengatakan Indonesia harus dipimpin oleh orang yang tegas dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Menurutnya, yang perlu dipikirkan oleh presiden itu sangatlah banyak, sehingga hanya orang yang memiliki latar belakang yang kuat yang bisa melakukannya.
“Modalnya pemimpin itu bukan hanya sekadar blusukan saja di pasar, kalau hanya blusukan di pasar mau jadi apa negara ini,” ucapnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Prabowo, ketika menghadiri kampanye terbuka yang dilakukan di Lapangan Kaligentong, Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2014) sore.
Di hadapan ribuan masa pendukungnya mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tersebut berjanji akan membuat Indonesia lebih baik dan berwibawa.
Ia mengatakan, dengan menjadi negara yang berwibawa, nantinya tidak akan ada lagi para pekerja Indonesia yang disiksa di luar negeri. Selain itu, para pekerja Indonesia akan mendapatkan pekerjaan yang lebih terhormat dan lebih layak dibandingkan saat ini.
“Warga Indonesia tidak perlu lagi menjadi pembantu rumah tangga, warga Indonesia harus menjadi warga yang terhormat dan disegani oleh warga lain,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya berjanji untuk membuat Indonesia untuk menjadi negara produsen, bukan menjadi negara konsumen seperti sekarang. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia itu bangkit dan berubah menjadi negara produsen.
Jika terus menerus menjadi konsumen maka Indonesia tidak akan maju dan terus dijajah oleh negara-negara asing yang memasarkan produknya di dalam negeri.
“Kalau saya jadi presiden kita akan menjual produk kita ke pihak asing, bukan hanya sekadar membeli. Termasuk nantinya kita juga akan memproduksi mobil di negeri kita sendiri,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga tidak lupa mengingatkan kepada ribuan masa yang hadir untuk mencoblos dirinya pada pilpres mendatang. Peran serta para pemilih, kata dia sangat berpengaruh untuk menentukan masa depan Indonesia di masa yang akan datang.
Sementara itu, penyanyi dangdut Iis Dahlia yang juga hadir dalam kampanye akbar tersebut mengatakan Indonesia harus dipimpin oleh orang yang tegas dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Menurutnya, yang perlu dipikirkan oleh presiden itu sangatlah banyak, sehingga hanya orang yang memiliki latar belakang yang kuat yang bisa melakukannya.
“Modalnya pemimpin itu bukan hanya sekadar blusukan saja di pasar, kalau hanya blusukan di pasar mau jadi apa negara ini,” ucapnya.
(kri)