Prabowo: Pemimpin Harus Sabdo Pandito Ratu
A
A
A
SUKOHARJO - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menyebut bila dirinya bersama Hatta Rajasa diberi mandat untuk memimpin bangsa ini, tidak akan menjadikan rakyat untuk ekonomi. Namun, sebaliknya merubah ekonomi untuk rakyat.
Sehingga nanti tidak ada lagi desa yang memberi pendapatannya ke kota dan kota ke ibukota. Tetapi sebaliknya dari ibukota turun ke kota dan dari kota turun ke desa.
"Kita berani deklarasi hitam di atas putih manakala kami diberi mandat oleh rakyat, kita akan alirkan kembali ke masyarakat. Kalau selama ini dari desa ke kota dan kota ke ibukota, namun kita balik. Dari ibukota ke kota, kota ke desa," tegas Prabowo dalam orasi politiknya di Lapangan Made,Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2014).
Menurut Prabowo, Indonesia sekarang ini tidak bisa main-main, Indonesia butuh kepemimpinan yang benar, kuat dalam membela rakyat dan bangsa.
Prabowo menyatakan tekadnya untuk menyusun suatu pemerintahan yang dari putra dan putri terbaik dari Indonesia. "Pemimpin itu harus sabdo pandito ratu, jangan ngomong tapi tidak bisa memenuhi dan tidak bisa dibuktikan," ungkap Prabowo.
Dalam penegakan hukum, Prabowo berjanji tidak akan kompromi. Dirinya juga akan memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai ujung tombak dalam pemberantasan korupsi.
Tekad dirinya memperkuat KPK, dilandasi tekad untuk menyelamatkan kekayaan bangsa Indonesia. Sebab, selama ini kekayaan Indonesia yang berlimpah, justru condong lebih banyak dinikmati segelintir orang saja.
Sehingga dengan diperkuatnya lembaga penegakan hukum, kekayaan Indonesia yang selama ini lenyap, bisa digunakan untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Kita tidak akan kompromi, korupsi akan diberantas sampai ke akar-akarnya. Angin sedang ke arah kita, angin kebenaran, angin kejayaan bangsa, angin harapan rakyat, angin Indonesia Raya, angin kebangkitan Indonesia, kebenaran adalah kebenaran," pungkasnya.
Sehingga nanti tidak ada lagi desa yang memberi pendapatannya ke kota dan kota ke ibukota. Tetapi sebaliknya dari ibukota turun ke kota dan dari kota turun ke desa.
"Kita berani deklarasi hitam di atas putih manakala kami diberi mandat oleh rakyat, kita akan alirkan kembali ke masyarakat. Kalau selama ini dari desa ke kota dan kota ke ibukota, namun kita balik. Dari ibukota ke kota, kota ke desa," tegas Prabowo dalam orasi politiknya di Lapangan Made,Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2014).
Menurut Prabowo, Indonesia sekarang ini tidak bisa main-main, Indonesia butuh kepemimpinan yang benar, kuat dalam membela rakyat dan bangsa.
Prabowo menyatakan tekadnya untuk menyusun suatu pemerintahan yang dari putra dan putri terbaik dari Indonesia. "Pemimpin itu harus sabdo pandito ratu, jangan ngomong tapi tidak bisa memenuhi dan tidak bisa dibuktikan," ungkap Prabowo.
Dalam penegakan hukum, Prabowo berjanji tidak akan kompromi. Dirinya juga akan memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai ujung tombak dalam pemberantasan korupsi.
Tekad dirinya memperkuat KPK, dilandasi tekad untuk menyelamatkan kekayaan bangsa Indonesia. Sebab, selama ini kekayaan Indonesia yang berlimpah, justru condong lebih banyak dinikmati segelintir orang saja.
Sehingga dengan diperkuatnya lembaga penegakan hukum, kekayaan Indonesia yang selama ini lenyap, bisa digunakan untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Kita tidak akan kompromi, korupsi akan diberantas sampai ke akar-akarnya. Angin sedang ke arah kita, angin kebenaran, angin kejayaan bangsa, angin harapan rakyat, angin Indonesia Raya, angin kebangkitan Indonesia, kebenaran adalah kebenaran," pungkasnya.
(kri)