Pendiri Partai Prihatin Hanura Tak Dianggap di Koalisi Jokowi-JK

Senin, 23 Juni 2014 - 15:55 WIB
Pendiri Partai Prihatin...
Pendiri Partai Prihatin Hanura Tak Dianggap di Koalisi Jokowi-JK
A A A
JAKARTA - Salah satu pendiri Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Elza Syarief Hasan merasa prihatin jika Partai Hanura dianggap mencari jabatan, dengan cara mengemukakan hal yang tidak benar dan menjelekkan lawan politik yang bisa dianggap sebagai kampanye negatif.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto memberikan keterangan yang menyatakan Prabowo terlibat penculikan aktivis 1998 dan telah diberhentikan dengan tidak hormat dari dinas kemiliteran.

Elza mengatakan, dirinya mengerti, Hanura telah lama berjuang di luar pemerintahan, dan betapa terharunya dirinya atas pengorbanan Bapak Wiranto yang rela tidak maju sendiri menjadi presiden, tetapi mendukung Jokowi-JK.

Menurut Elza, hal tersebut dilakukan Wiranto agar kader Hanura dapat kesempatan memdapatkan jabatan dalam pemerintahan. "Saya tahu Pak Wiranto memilih mendukung Jokowi-JK karena menurutnya pasangan ini mempunyai peluang untuk menang," kata Elza di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Senin (23/6/2014)

"Ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kader-kadernya untuk mendapatkan jabatan di pemerintahan. Saya bangga dengan keputusan itu," imbuhnya.

Namun, Elza mengaku prihatin dan sangat menjaga, jangan sampai Wiranto sebagai Bapak Partai Hanura, ditekan oleh koalisi untuk menyatakan sesuatu yang tidak benar, dengan cara menjatuhkan nama Prabowo, hanya karena menginginkan kader Hanura mendapatkan jatah kekuasaan.

Ia menambahkan, selama ini dirinya juga mendengar keluhan-keluhan dari kader Hanura bahwa koalisi kurang welcome terhadap Hanura. Seolah-olah koalisi takut jika kader Hanura ikut berkeringat, akhirnya akan meminta jatah jabatan.

"Mereka melihat susunan kabinet Jokowi-JK yang sempat beredar, di mana tidak ada satupun nama kader Hanura masuk dalam kabinet. Walaupun rencana kabinet tersebut belum tentu benar, tetapi masyarakat sudah tahu, bahwa Partai Hanura tidak dianggap di koalisi Jokowi-JK," ujar dia.

Saat ditanya alasan mengapa dirinya mengkritik Wiranto, karena kecintaannya terhadap Partai Hanura. Ia mengaku tidak akan berpindah partai dan tetap berusaha selalu berpegang pada prinsip kemurnian hati nurani rakyat yang merupakan anugerah Tuhan yang Maha Esa.

"Saya tidak akan berubah memegang prinsip-prinsip teori Hati Nurani Rakyat yang akan selalu menyebarkan kebaikan bagi rakyat banyak," pungkas dia.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6337 seconds (0.1#10.140)