Ahmad Yani Sebut Pola Wimar seperti PKI
A
A
A
JAKARTA - Tindakan Kolumnis media massa Wimar Witoelar yang memposting sebuah foto di akun Facebook, berupa foto yang memperlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih, yang dipadukan dengan tokoh terorisme, terus mengundang berbagai reaksi.
Direktur Hukum dan Advokasi tim pemenangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Ahmad Yani menanggapi sinis dengan adanya kasus tersebut.
"Pola-pola yang dilakukan Wimar Witoelar itu pola-pola cara PKI," ujar Ahmad Yani di Rumah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Sabtu (21/6/2014).
Tak hanya itu, menurut dia, tindakan Wimar tersebut merupakan cara-cara orang yang sangat tidak menghargai proses politik yang sedang berjalan.
"Wimar itu orang yang mau menang tanpa melalui proses yang disepakati bersama. Apalagi Prabowo dan bapak-bapak tersebut digambarkan seolah-olah Prabowo ini sosok yang sangat dekat dan sosok yang sangat familiar dengan terorisme. Itu cara-cara kotor yang tidak beradab," tutur politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Seperti diketahui, belum lama ini Kolumnis media massa Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebooknya, berupa foto yang memerlihatkan Prabowo Subianto beserta para elit koalisi merah putih yang dipadukan dengan tokoh terorisme.
Di bagian bawah foto itu, terpampang logo partai dan beberapa ormas Islam. Diantaranya adalah Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HIT).
Dalam foto editan itu, memperlihatkan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie (Ical), Suryadharma Ali (SDA) hingga Tiffatul Sembiring.
Tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir pun terpampang juga foto itu. Sementara di bagian atasnya, nampak beberapa tokoh terorisme, seperti terpidana mati kasus bom Bali Imam Samudera dan Amrozi serta pimpinan Alqaidah Osama bin Laden.
Sejumlah tokoh terorisme itu mengapit mantan Presiden Soeharto. Wimar juga memberikan komentar atas foto itu, "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys", atau Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat.
Direktur Hukum dan Advokasi tim pemenangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Ahmad Yani menanggapi sinis dengan adanya kasus tersebut.
"Pola-pola yang dilakukan Wimar Witoelar itu pola-pola cara PKI," ujar Ahmad Yani di Rumah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Sabtu (21/6/2014).
Tak hanya itu, menurut dia, tindakan Wimar tersebut merupakan cara-cara orang yang sangat tidak menghargai proses politik yang sedang berjalan.
"Wimar itu orang yang mau menang tanpa melalui proses yang disepakati bersama. Apalagi Prabowo dan bapak-bapak tersebut digambarkan seolah-olah Prabowo ini sosok yang sangat dekat dan sosok yang sangat familiar dengan terorisme. Itu cara-cara kotor yang tidak beradab," tutur politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Seperti diketahui, belum lama ini Kolumnis media massa Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebooknya, berupa foto yang memerlihatkan Prabowo Subianto beserta para elit koalisi merah putih yang dipadukan dengan tokoh terorisme.
Di bagian bawah foto itu, terpampang logo partai dan beberapa ormas Islam. Diantaranya adalah Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HIT).
Dalam foto editan itu, memperlihatkan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie (Ical), Suryadharma Ali (SDA) hingga Tiffatul Sembiring.
Tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir pun terpampang juga foto itu. Sementara di bagian atasnya, nampak beberapa tokoh terorisme, seperti terpidana mati kasus bom Bali Imam Samudera dan Amrozi serta pimpinan Alqaidah Osama bin Laden.
Sejumlah tokoh terorisme itu mengapit mantan Presiden Soeharto. Wimar juga memberikan komentar atas foto itu, "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys", atau Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat.
(maf)