Prabowo-Hatta Ajak Kadin Berkontribusi Bangun Perekonomian Bangsa

Sabtu, 21 Juni 2014 - 10:01 WIB
Prabowo-Hatta Ajak Kadin...
Prabowo-Hatta Ajak Kadin Berkontribusi Bangun Perekonomian Bangsa
A A A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menggelar dialog dengan dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Perkumpulan pengusaha nasional ini mengaku ingin menggali pemikiran Prabowo Subianto dan Joko Widodo di bidang perekonomian, khususnya perdagangan dan pengembangan industri dalam negeri.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi dan Keanggotaan Anindya Bakrie menegaskan, format dialog tersebut bukan debat, melainkan tanya jawab antara capres dengan pengusaha. Sejumlah 60 persen visi-misi kedua capres di bidang ekonomi tak jauh beda, cuma beda metode pelaksanaan saja.

Sehingga tujuan acara ini bukan tandingan atas debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum. "Kita melihat dengan tema dialog mereka bisa lebih keluar dalam menjelaskan visi-misinya, tidak harus berdebat. Kita netral, fair, dan tujuannya bukan mengetes sehingga kagok. Tapi lebih mendalami pemikiran masing-masing capres," kata Anindya di Jakarta, Jumat 20 Juni 2014 malam.

Sejak era reformasi, Kadin selalu berusaha menggandeng setiap calon pemimpin lewat acara temu langsung dan penyamaan persepsi. Sehingga dialog ini tidak memiliki tendensi politik tertentu.

Atas dasar itu, Anindya membantah bila selepas acara Kadin bakal mengumumkan dukungan pada calon tertentu. Dia percaya organisasi pengusaha tidak mudah dimobilisir buat menyokong Prabowo atau Jokowi. "Teman Kadin itu kadang walaupun bilang mendukung A, nyoblosnya ternyata B," tegasnya.

Selanjutnya, acara dialog bertema Membuat Ekonomi Mandiri, Adil, dan Berkelanjutan itu dihadiri 90 asosiasi usaha dari berbagai sektor, ditambah kamar dagang negara-negara asing. Dia berharap, kedua capres bersedia menandatangani kontrak kerja sama dengan KADIN, sebagai mitra implementasi kebijakan ekonomi seandainya terpilih.

"Kami sudah menyiapkan 16 pertanyaan kepada masing-masing capres dari titipan teman-teman Kadin. Kalau disetujui, kita ingin siapapun pemenangnya bersedia bekerja sama dengan Kadin," jelas Anindya.

Dalam dialog itu, setiap pasangan capres dan cawapres mendapat waktu 1,5 jam bertatap muka dengan pengusaha. Topik yang dibahas menyangkut pangan, pertanian, kelautan, infrastruktur, hingga pengelolaan keuangan.

Topik itu dipilih, karena Kadin melihat perekonomian Indonesia berpeluang maju lebih pesat. Apalagi di era Susilo Bambang Yudhoyono Produk Domestik Bruto sudah melampaui Rp9.000 triliun, atau setara USD875 miliar.

Rata-rata ekonomi tumbuh 5,5 persen, dan rasio utang pemerintah terjaga di kisaran 26 persen dari PDB. Itu modal bagi Prabowo dan Jokowi buat melakukan terobosan ke arah lebih baik.

"10 tahun ke depan akan sangat penting, dengan landasan yang sudah disiapkan pemerintahan SBY, ada kemungkinan kita benar-benar take off," kata Anindya.

Capres Prabowo Subianto, menjelaskan pemimpin sejati adalah yang mampu menyejahterakan rakyatnya. Hal ini ditempuh dengan memaksimalkan perekonomian. Ini nantinya akan melibatkan rakyat sebagai sumber daya yang sangat bermanfaat bagi kemajuan negeri.

"Kita harus bersama-sama. Pengusaha, pelaku industri, dan siapapun. Ayo kita bangun negeri ini," urai Prabowo.

Sedangkan, Hatta Rajasa, menegaskan pihaknya akan menggaet pengusaha dan pelaku industri demi memajukan perekonomian Indonesia. "Kami datang untuk memberi penajaman program dan visi-misi yang dibuat," tuntas Hatta.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0911 seconds (0.1#10.140)