HT: Kompetensi Pemimpin Harus Jelas
A
A
A
JAKARTA - CEO MNC Group Hary Tanoesoesibjo (HT) berharap presiden Indonesia mendatang mempunyai kompetensi yang jelas untuk memajukan negara.
"Sebagai pengusaha saya punya hak pilih. Kalau negara ini mau maju harus punya punya kompetensi yang jelas," tutur HT di sela-sela acara Dialog Kamar Dagang Indonesia bersama Capres dan Cawapres di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Menurut dia, persoalan pemerintah ke depan masih dihadapkan pada masalah korupsi. Oleh karena itu, pemerintah selanjutnya mampu diharapkan mampu memberantas korupsi sebagai akar masalah bangsa.
"Masalah korupsi harus diberantas. Oleh karena itu harus memiliki kompetensi untuk menyelesaikan masalah tersebut," ujar HT.
HT berharap persoalan kepastian hukum di bidang bisnis juga sebagai masalah penting yang harus diperhatikan bagi pemerintah baru.
Menurut dia, tanpa kepastian hukum yang jelas akan mempengaruhi iklim invenstasi di dalam negeri. "Selanjutnya mengenai ketidakpastian hukum. Keamanan investasi ini wajib diperhatikan karena akan berlanjut pada iklim investasi di Indonesia," ucapnya.
"Sebagai pengusaha saya punya hak pilih. Kalau negara ini mau maju harus punya punya kompetensi yang jelas," tutur HT di sela-sela acara Dialog Kamar Dagang Indonesia bersama Capres dan Cawapres di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Menurut dia, persoalan pemerintah ke depan masih dihadapkan pada masalah korupsi. Oleh karena itu, pemerintah selanjutnya mampu diharapkan mampu memberantas korupsi sebagai akar masalah bangsa.
"Masalah korupsi harus diberantas. Oleh karena itu harus memiliki kompetensi untuk menyelesaikan masalah tersebut," ujar HT.
HT berharap persoalan kepastian hukum di bidang bisnis juga sebagai masalah penting yang harus diperhatikan bagi pemerintah baru.
Menurut dia, tanpa kepastian hukum yang jelas akan mempengaruhi iklim invenstasi di dalam negeri. "Selanjutnya mengenai ketidakpastian hukum. Keamanan investasi ini wajib diperhatikan karena akan berlanjut pada iklim investasi di Indonesia," ucapnya.
(dam)