Bawaslu Diminta Usut Penyebaran Buku Soal Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Tim advokasi pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) segera mengusut buku berjudul 10 Alasan Memilih Joko Widodo. Buku tersebut diduga bentuk kampanye hitam (black campaign) yang sengaja disebarkan kepada masyarakat.
Juru Bicara Tim Advokasi Prabowo-Hatta, Habiburokhman mengatakan, tim advokasi meminta sikap Bawaslu untuk mengusut dugaan peredaran buku tersebut yang dianggap meresahkan masyarakat di tingkat bawah. Sebab, buku itu dinilai sangat provokatif dan penuh kebohongan.
"Kami berharap agar Bawaslu bisa berkoordinasi dengan aparat keamanan menangkap pelaku penyebaran buku itu," ujarnya di Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Sebelumnya, Tim advokasi pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa resmi melaporkan buku tersebut ke Bawaslu. Buku tersebut diduga bentuk kampanye hitam yang sengaja disebarkan kepada masyarakat.
"Buku tersebut secara gamblang mengidentikkan Gerindra dengan kelompok Wahabi Salafi yang dianggap terlibat dalam berbagai aksi terorisme di seluruh dunia," tandasnya.
Meski tidak ditemukan secara jelas siapa penulis dan penerbit buku tersebut, tetapi tim advokasi mengidentifikasi dugaan penulis sekaligus penerbit buku berasal dari organisasi atau penerbit Bravo-5. Bravo-5 tertulis dibelakang sampul buku.
"Hasil penelusuran kami di internet menunjukkan Tim Bravo-5 adalah tim yang dibentuk tim Jokowi-JK untuk menangkal isu sara," ungkapnya.
Habib mengungkapkan, peredaran buku berjudul 10 Alasan Memilih Joko Widodo ditemukan relawan Prabowo-Hatta di lapangan. Buku tersebut diduga sengaja diedarkan di kawasan terminal Bus Pulogadung, Jakarta Timur dan di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Juru Bicara Tim Advokasi Prabowo-Hatta, Habiburokhman mengatakan, tim advokasi meminta sikap Bawaslu untuk mengusut dugaan peredaran buku tersebut yang dianggap meresahkan masyarakat di tingkat bawah. Sebab, buku itu dinilai sangat provokatif dan penuh kebohongan.
"Kami berharap agar Bawaslu bisa berkoordinasi dengan aparat keamanan menangkap pelaku penyebaran buku itu," ujarnya di Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Sebelumnya, Tim advokasi pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa resmi melaporkan buku tersebut ke Bawaslu. Buku tersebut diduga bentuk kampanye hitam yang sengaja disebarkan kepada masyarakat.
"Buku tersebut secara gamblang mengidentikkan Gerindra dengan kelompok Wahabi Salafi yang dianggap terlibat dalam berbagai aksi terorisme di seluruh dunia," tandasnya.
Meski tidak ditemukan secara jelas siapa penulis dan penerbit buku tersebut, tetapi tim advokasi mengidentifikasi dugaan penulis sekaligus penerbit buku berasal dari organisasi atau penerbit Bravo-5. Bravo-5 tertulis dibelakang sampul buku.
"Hasil penelusuran kami di internet menunjukkan Tim Bravo-5 adalah tim yang dibentuk tim Jokowi-JK untuk menangkal isu sara," ungkapnya.
Habib mengungkapkan, peredaran buku berjudul 10 Alasan Memilih Joko Widodo ditemukan relawan Prabowo-Hatta di lapangan. Buku tersebut diduga sengaja diedarkan di kawasan terminal Bus Pulogadung, Jakarta Timur dan di Kota Bekasi, Jawa Barat.
(kri)