Dapat Tren Positif, Prabowo-Hatta Diprediksi Menang
![Dapat Tren Positif,...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2014/06/17/113/874285/RN1l1yj5bB.jpg)
Dapat Tren Positif, Prabowo-Hatta Diprediksi Menang
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah lembaga survei menyatakan elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Prabowo-Hatta terus naik. Tren elektabilitas pasangan ini secara meyakinkan disebut-sebut telah memasuki fase positif, dibanding Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) yang cenderung menurun.
Pengamat politik Jari-Nusa Deni Lesmana mengatakan, terus meningkatnya elektabilitas Prabowo-Hatta jadi ancaman tersendiri bagi pasangan Jokowi-JK. Apabila tren tersebut tak mampu dibendung, besar kemungkinan Prabowo-Hatta memenangi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli mendatang.
“Saya tidak bicara survei mana yang paling layak dipercaya. Yang jelas, baik survei yang mengunggulkan Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK, tren nomor 1 terus positif,” katanya melalui siaran pers kepada Sindonews di Jakarta, Senin (16/6/2014).
Mengingat jarak elektabilitas kedua pasangan sangat tipis, kata dia, hasil Pilpres sangat ditentukan oleh kerja keras masing-masing kubu di lapangan. “Terutama dalam merebut suara swings voters yang jumlahnya rata-rata mencapai 10-15%,” ujarnya.
Deni menegaskan, jika dalam praktiknya kubu Prabowo-Hatta berhasil merebut hati masyarakat yang belum menentukan pilihan, maka kemungkinan besar bisa memenangi pilpres. Begitu pula sebaliknya dengan kubu pasangan Jokowi-JK. “Cuma kan catatannya, tren Jokowi-JK seperti terkunci, cenderung negatif,” tandas Deni.
Pengamat Politik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara menyatakan Prabowo dan Hatta lebih mendapatkan sentimen positif masyarakat. Sebabnya, efek mekanisme partai yang bekerja. “Pilpres memang mengutamakan figur, tapi yang melakukan sosialisasi figur adalah partai,” katanya.
Menurut dia, keberadaan media sosial (medsos) juga memberikan pengaruh. Jika dilihat respons pengguna medsos terhadap Prabowo dan Hatta sangat baik. Kepribadian capres juga mempengaruhi saat tampil di depan umum. Prabowo saat tampil mengambil nomor urut dan deklarasi damai, selalu menyebut nama Jokowi.
Mantan Danjen Kopassus itu juga memberi hormat kepada petinggi partai koalisi pendukung Jokowi. Sayangnya, Megawati yang mengusung Jokowi, justru duduk saja. Padahal Prabowo menyalaminya dengan sebelumnya memberi hormat sambil berdiri tegap. “Ini membuat masyarakat memberikan poin positif kepada Prabowo,” tuturnya.
Pengamat politik Jari-Nusa Deni Lesmana mengatakan, terus meningkatnya elektabilitas Prabowo-Hatta jadi ancaman tersendiri bagi pasangan Jokowi-JK. Apabila tren tersebut tak mampu dibendung, besar kemungkinan Prabowo-Hatta memenangi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli mendatang.
“Saya tidak bicara survei mana yang paling layak dipercaya. Yang jelas, baik survei yang mengunggulkan Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK, tren nomor 1 terus positif,” katanya melalui siaran pers kepada Sindonews di Jakarta, Senin (16/6/2014).
Mengingat jarak elektabilitas kedua pasangan sangat tipis, kata dia, hasil Pilpres sangat ditentukan oleh kerja keras masing-masing kubu di lapangan. “Terutama dalam merebut suara swings voters yang jumlahnya rata-rata mencapai 10-15%,” ujarnya.
Deni menegaskan, jika dalam praktiknya kubu Prabowo-Hatta berhasil merebut hati masyarakat yang belum menentukan pilihan, maka kemungkinan besar bisa memenangi pilpres. Begitu pula sebaliknya dengan kubu pasangan Jokowi-JK. “Cuma kan catatannya, tren Jokowi-JK seperti terkunci, cenderung negatif,” tandas Deni.
Pengamat Politik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara menyatakan Prabowo dan Hatta lebih mendapatkan sentimen positif masyarakat. Sebabnya, efek mekanisme partai yang bekerja. “Pilpres memang mengutamakan figur, tapi yang melakukan sosialisasi figur adalah partai,” katanya.
Menurut dia, keberadaan media sosial (medsos) juga memberikan pengaruh. Jika dilihat respons pengguna medsos terhadap Prabowo dan Hatta sangat baik. Kepribadian capres juga mempengaruhi saat tampil di depan umum. Prabowo saat tampil mengambil nomor urut dan deklarasi damai, selalu menyebut nama Jokowi.
Mantan Danjen Kopassus itu juga memberi hormat kepada petinggi partai koalisi pendukung Jokowi. Sayangnya, Megawati yang mengusung Jokowi, justru duduk saja. Padahal Prabowo menyalaminya dengan sebelumnya memberi hormat sambil berdiri tegap. “Ini membuat masyarakat memberikan poin positif kepada Prabowo,” tuturnya.
(dam)