KPA Harap Debat Kandidat Bahas Reforma Agraria
A
A
A
JAKARTA - Debat capres kedua bertema Pembangunan Ekonomi & Kesejahteraan Sosial digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada malam ini. Konsorsium Pembangunan Agraria (KPA) berharap debat capres malam ini para calon pemimpin nasional memasukkan reforma agraria sebagai program pembangunan ekonomi & kesejahteraan sosial.
KPA mengapresiasi para pasangan yang telah memasukkan reforma agraria sebagai program yang akan dilaksanakan, meskipun belum diletakan dalam kerangka utama visi & misi dan belum mendetail secara metode dan tatacara menjalankannya.
"Reforma Agraria mensyaratkan tekad kuat dari pimpinan nasional untuk menjalankannya. Tanpa political will yang kuat dari pemerintahan baru nanti, maka dipastikan reforma agraria tidak dilaksanakan dan masalah agraria akan semakin kronis," kata Sekjen KPA Iwan Nurdin dalam pesan elektronik kepada Sindonews, Minggu (15/6/2014).
Dengan pembahasan reforma agraria di dalam debat capres, KPA ingin menguji sejauhmana para capres menguasai masalah dan konsep pemecahan masalah ekonomi dan kesejahteraan sosial melalui program reforma agraria.
Jika ajang debat capres tidak membahas masalah ketimpangan struktur penguasaan sumber-sumber kekayaan alam, seperti tanah, tambang, hutan, migas dan kelautan perairan, serta kemiskinan rakyat akibat tercerabutnya akses akan sumber-sumber agraria tersebut, maka rakyat akan tidak mampu menilai dan meyakini kedua kandidat sungguh-sungguh ingin membangun ekonomi nasional dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Ajang debat kandidat adalah ajang yang tepat untuk memberikan pendidikan politik pada rakyat serta menguji sejauhmana penguasaan masalah dan konsep pemecahan masalah ekonomi & kesejahteraan sosial melalui program reforma agraria," tegasnya.
KPA mengapresiasi para pasangan yang telah memasukkan reforma agraria sebagai program yang akan dilaksanakan, meskipun belum diletakan dalam kerangka utama visi & misi dan belum mendetail secara metode dan tatacara menjalankannya.
"Reforma Agraria mensyaratkan tekad kuat dari pimpinan nasional untuk menjalankannya. Tanpa political will yang kuat dari pemerintahan baru nanti, maka dipastikan reforma agraria tidak dilaksanakan dan masalah agraria akan semakin kronis," kata Sekjen KPA Iwan Nurdin dalam pesan elektronik kepada Sindonews, Minggu (15/6/2014).
Dengan pembahasan reforma agraria di dalam debat capres, KPA ingin menguji sejauhmana para capres menguasai masalah dan konsep pemecahan masalah ekonomi dan kesejahteraan sosial melalui program reforma agraria.
Jika ajang debat capres tidak membahas masalah ketimpangan struktur penguasaan sumber-sumber kekayaan alam, seperti tanah, tambang, hutan, migas dan kelautan perairan, serta kemiskinan rakyat akibat tercerabutnya akses akan sumber-sumber agraria tersebut, maka rakyat akan tidak mampu menilai dan meyakini kedua kandidat sungguh-sungguh ingin membangun ekonomi nasional dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Ajang debat kandidat adalah ajang yang tepat untuk memberikan pendidikan politik pada rakyat serta menguji sejauhmana penguasaan masalah dan konsep pemecahan masalah ekonomi & kesejahteraan sosial melalui program reforma agraria," tegasnya.
(hyk)