Abraham Samad Bantah Tudingan Arief Puyono
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad membantah tudingan Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Arief Puyono yang mengatakan, Jusuf Kalla (JK) mempunyai pengaruh terhadap dirinya.
Abraham mengatakan, bahkan sejak di Sulawesi Selatan sudah sering mengkritik Wakil Presiden periode tahun 2004-2009 itu. "Saya tidak ada urusan dengan JK, saat masih Sulsel tidak pernah akrab dengan JK, bahkan saya suka mengkritik," kata Abraham di Cisarua Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/6/2014).
Pendiri Anti Corruption Commission (ACC) ini menegaskan, KPK dalam melakukan verifikasi terhadap laporan masyarakat tidak dipengaruhi siapapun. Abraham menjelaskan, laporan yang masuk ke KPK dilakukan verifikasi terlebih dahulu.
"Semua orang yang melapor ke KPK pasti divefikasi, siapapun biarpun tukang becak, diterima dulu," tukas Abraham.
Sebelumnya, Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Arief Puyono menuding JK mempunyai pengatuh terhadap Abraham. Dia mengklaim, pernah diminta melaporkan kasus dugaan korupsi di PT PLN yang diduga melibatkan Dahlan Iskan.
Hal ini diketahuinya ketika dia dipanggil JK pada tahun 2012 di kantornya yang berlokasi di kawasan Kuningan, Jakarta. Pada kesempatan itulah dia diminta untuk melaporkan kasus tersebut.
"Setelah basa-basi sebentar, JK meminta saya melaporkan dugaan korupsi pembangkit PLN yang melibatkan Dahlan Iskan dan Luhut Panjaitan. Selain itu saya juga diminta melaporkan mengenai dugaan korupsi markup pengadaan pesawat MA 60," ujar Arief dalam keterangan persnya kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (14/6/2014).
Bahkan, lanjut Arief data lengkap sudah dipersiapkan jika dirinya bersedia melaporkan kasus tersebut ke lembaga yang dipimpin Abraham Samad itu.
"Saat itu JK berkata pada saya, ini data-data sudah ada semua, kau tinggal melapor saja ke KPK. Saat itu saya semakin kaget, data yang saya terima cukup lengkap untuk dilaporkan ke KPK," ungkapnya.
Meskipun data sudah dipersiapkan, Arief sempat mempertanyakan peluang laporan tersebut akan serius ditindaklanjuti pihak KPK mengingat lembaga itu dikenal cukup independen. Keraguan Arief ini langsung ditepis oleh pengusaha asal Sulawesi itu.
"Kau tenang saja, tugasmu cuma melaporkan ini ke KPK. Abraham Samad itu sudah saya atur. Begitu laporanmu masuk, langsung akan diproses," tukasnya.
Abraham mengatakan, bahkan sejak di Sulawesi Selatan sudah sering mengkritik Wakil Presiden periode tahun 2004-2009 itu. "Saya tidak ada urusan dengan JK, saat masih Sulsel tidak pernah akrab dengan JK, bahkan saya suka mengkritik," kata Abraham di Cisarua Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/6/2014).
Pendiri Anti Corruption Commission (ACC) ini menegaskan, KPK dalam melakukan verifikasi terhadap laporan masyarakat tidak dipengaruhi siapapun. Abraham menjelaskan, laporan yang masuk ke KPK dilakukan verifikasi terlebih dahulu.
"Semua orang yang melapor ke KPK pasti divefikasi, siapapun biarpun tukang becak, diterima dulu," tukas Abraham.
Sebelumnya, Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Arief Puyono menuding JK mempunyai pengatuh terhadap Abraham. Dia mengklaim, pernah diminta melaporkan kasus dugaan korupsi di PT PLN yang diduga melibatkan Dahlan Iskan.
Hal ini diketahuinya ketika dia dipanggil JK pada tahun 2012 di kantornya yang berlokasi di kawasan Kuningan, Jakarta. Pada kesempatan itulah dia diminta untuk melaporkan kasus tersebut.
"Setelah basa-basi sebentar, JK meminta saya melaporkan dugaan korupsi pembangkit PLN yang melibatkan Dahlan Iskan dan Luhut Panjaitan. Selain itu saya juga diminta melaporkan mengenai dugaan korupsi markup pengadaan pesawat MA 60," ujar Arief dalam keterangan persnya kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (14/6/2014).
Bahkan, lanjut Arief data lengkap sudah dipersiapkan jika dirinya bersedia melaporkan kasus tersebut ke lembaga yang dipimpin Abraham Samad itu.
"Saat itu JK berkata pada saya, ini data-data sudah ada semua, kau tinggal melapor saja ke KPK. Saat itu saya semakin kaget, data yang saya terima cukup lengkap untuk dilaporkan ke KPK," ungkapnya.
Meskipun data sudah dipersiapkan, Arief sempat mempertanyakan peluang laporan tersebut akan serius ditindaklanjuti pihak KPK mengingat lembaga itu dikenal cukup independen. Keraguan Arief ini langsung ditepis oleh pengusaha asal Sulawesi itu.
"Kau tenang saja, tugasmu cuma melaporkan ini ke KPK. Abraham Samad itu sudah saya atur. Begitu laporanmu masuk, langsung akan diproses," tukasnya.
(kri)