Permintaan JK soal Rumah Dinilai Berlebihan

Sabtu, 14 Juni 2014 - 01:18 WIB
Permintaan JK soal Rumah Dinilai Berlebihan
Permintaan JK soal Rumah Dinilai Berlebihan
A A A
JAKARTA - Kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, menyayangkan sikap mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) yang meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pengadaan dan Standar Rumah Bagi Mantan Presiden dan/atau Mantan Wakil Presiden.

Permintaan itu agar JK memeroleh sebuah rumah di dekat kediamannya saat ini di Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Sesuatu yang kita sayangkan ya. Seharusnya disaat sulit begini, Pak JK sebagai mantan wakil presiden memiliki rasa empati terhadap penderitaan rakyat," ujar tim kuasa hukum pasangan Prabowo-Hatta, Habiburokhman kepada Sindonews, Jumat 13 Juni 2014 malam.

Sebab, menurut dia, harga lebih dari Rp20 miliar itu bukanlah harga yang murah. "Pak Dipo bilang rumah yang lebih dari 20 miliar. Kalau itu benar, itu keterlaluan. Pak JK sebagai pengusaha, kurang apa sih. Masih mengharapkan rumah dari negara dengan harga yang sangat fantastis," kata dia.

Terlebih, kata dia, JK saat ini bukanlah orang yang kurang mampu. Selain itu, dia menilai JK tidak memiliki tenggang rasa kepada masyarakat.

"Ya dia sudah sangat kaya. Ada kesan bahwa dia itu orang yang rakus. Kalau sudak kaya, masih harap rumah dari negara, ada kesan seperti itu," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2762 seconds (0.1#10.140)
pixels