Pemerintah Harus Waspadai Fenomena Seks Bebas Meningkat

Kamis, 12 Juni 2014 - 21:56 WIB
Pemerintah Harus Waspadai Fenomena Seks Bebas Meningkat
Pemerintah Harus Waspadai Fenomena Seks Bebas Meningkat
A A A
SURABAYA - Meski belum menunjukkan angka yang signifikan, namun tren seks bebas di kalangan remaja meningkat. Pemerintah diminta lebih memerhatikan fenomena tersebut, agar tidak semakin meningkat.

Hal tersebut dikatakan pakar kesehatan masyarakat Universitas Indonesia (UI), Agustin Kusumayati. Menurutnya, semua pihak harus terlibat untuk menangani kasus tersebut.

"Ini persoalan yang kompleks. Omong kosong persoalan ini akan selesai jika hanya beberapa kalangan saja yang terlibat. Perlu kebijakan khusus pemerintah soal remaja ini," kata Agustin dalam Seminar Remaja dengan tema Remaja Berkualitas, Indonesia Sejahtera, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/6/2014).

Agustin menilai, sampai saat ini pemerintah belum serius menangani persoalan remaja. Padahal remaja merupakan aset penting bagi masa depan Indonesia mendatang. "Remaja masih kalah prioritas dengan yang lain-lainnya. Saya belum melihat remaja sebagai sebuah kepentingan untuk diperhatikan," tuturnya.

Persoalan remaja terutama seks bebas jika tidak diselesaikan, maka akan berdampak pada munculnya masalah. Dalam hal ini dampak dari persoalan remaja tidak akan langsung dirasakan saat ini, tetapi pada kemudian hari.

"Sumber daya kita memang terbatas tapi alangkah persoalan remaja ini dijadikan sebagai sebuah prioritas," tuturnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya, 8,3 persen remaja laki-laki yang berusia antara 15-24 tahun mengaku telah melakukan hubungan seks pranikah. Sedangkan 1 persen untuk remaja perempuan.

"Itu yang mengakui. Kemudian dari remaja yang telah melakukan hubungan seksual pranikah, 66,9 persen laki-laki yang berpendidikan maksimal SMP. Untuk yang perempuan ini 59,3 persen," paparnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3916 seconds (0.1#10.140)