Prabowo: Waktu Jadi Cawapres Mega Kok HAM Tak Dipersoalkan
A
A
A
PALEMBANG - Capres Prabowo Subianto memertanyakan mengapa isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dijadikan alat untuk melakukan kampanye hitam terhadap dirinya.
"Ini pemilu yang ketiga saya ikuti, Saya dulu wakilnya Ibu Megawati, waktu itu kok enggak dipersoalkan," kata Prabowo di Bandara Mahmud Badaruddin, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (12/6/2014).
Prabowo meminta kepada para elite politik, agar dalam bernegara bersikap jujur demi kebaikan seluruh rakyat Indonesia dan tidak menggunakan segala cara demi kepentingan sendiri. "Jangan hanya mau menang dengan segala cara, saya kira tidak baik," tegasnya.
Mantan Danjen Kopassus ini mengaku, telah bertanggung jawab dan mengikuti semua proses mulai dari Dewan Kehormatan Perwira (DKP) hingga ke Mahkamah Militer (Mahmil). "Selama 16 tahun saya tidak ke mana-mana. Saya bertanggung jawab dan saya kira rakyat juga tidak mudah dihasut," ungkapnya.
Prabowo menilai, kalau ada pihak tertentu yang melakukan kampanye hitam, hal itu menunjukkan mereka tidak percaya dengan programnya sendiri. Padahal, di era demokrasi rakyatlah yang menentukan keputusan.
"Kalau caci maki dan menjelek-jelekkan dengan mencari-cari masalah masa lalu, saya kira itu menunjukkan tidak percaya diri. Mungkin punya sifat ke arah kurang baik. Kami serahkan sepenuhnya ke rakyat, rakyat sudah tidak bodoh seperti yang diperkirakan," ucapnya.
Meski diterpa berbagai kampanye hitam, Prabowo bertekad akan menghimpun putra putri terbaik untuk bersatu menghadapi masa depan Indonesia. Menurut dia, masa depan bangsa ini sebetulnya sangat cerah, pondasi yang dibangun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat kokoh.
Namun demikian, tantangan yang dihadapi juga besar baik di tingkat regional maupun global seperti, perubahan iklim, bonus demografi atau pertambahan penduduk dan perkembangan situasi di laut China selatan. "Ini semua membutuhkan penggabungan kekuatan semua elemen bangsa untuk bersama-sama mengatasinya," jelasnya.
"Ini pemilu yang ketiga saya ikuti, Saya dulu wakilnya Ibu Megawati, waktu itu kok enggak dipersoalkan," kata Prabowo di Bandara Mahmud Badaruddin, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (12/6/2014).
Prabowo meminta kepada para elite politik, agar dalam bernegara bersikap jujur demi kebaikan seluruh rakyat Indonesia dan tidak menggunakan segala cara demi kepentingan sendiri. "Jangan hanya mau menang dengan segala cara, saya kira tidak baik," tegasnya.
Mantan Danjen Kopassus ini mengaku, telah bertanggung jawab dan mengikuti semua proses mulai dari Dewan Kehormatan Perwira (DKP) hingga ke Mahkamah Militer (Mahmil). "Selama 16 tahun saya tidak ke mana-mana. Saya bertanggung jawab dan saya kira rakyat juga tidak mudah dihasut," ungkapnya.
Prabowo menilai, kalau ada pihak tertentu yang melakukan kampanye hitam, hal itu menunjukkan mereka tidak percaya dengan programnya sendiri. Padahal, di era demokrasi rakyatlah yang menentukan keputusan.
"Kalau caci maki dan menjelek-jelekkan dengan mencari-cari masalah masa lalu, saya kira itu menunjukkan tidak percaya diri. Mungkin punya sifat ke arah kurang baik. Kami serahkan sepenuhnya ke rakyat, rakyat sudah tidak bodoh seperti yang diperkirakan," ucapnya.
Meski diterpa berbagai kampanye hitam, Prabowo bertekad akan menghimpun putra putri terbaik untuk bersatu menghadapi masa depan Indonesia. Menurut dia, masa depan bangsa ini sebetulnya sangat cerah, pondasi yang dibangun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat kokoh.
Namun demikian, tantangan yang dihadapi juga besar baik di tingkat regional maupun global seperti, perubahan iklim, bonus demografi atau pertambahan penduduk dan perkembangan situasi di laut China selatan. "Ini semua membutuhkan penggabungan kekuatan semua elemen bangsa untuk bersama-sama mengatasinya," jelasnya.
(maf)