Rakyat Perbatasan Butuh Pemimpin Tegas
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat di wilayah perbatasan inginkan pemimpin tegas, berwibawa, dan serius menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari gangguan asing.
Hal tersebut seperti dikatakan Bupati Sambas, Juliarti Johardi, saat menyampaikan ikrar dukungan kepada kandidat capres-cawapres nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di Rumah Polonia, Cipinang
Cempedak, Jakarta Timur, Kamis (12/6/2014).
Ikrar dukungan tersebut disampaikan bersama tokoh agama, imam besar masjid, tokoh pemuda, tokoh budaya, dari wilayah perbatasan Indonesia.
Menurut Juliarti, masyarakat di Sambas, Kalimantan Barat, selama ini selalu khawatir dengan ulah aparat negara tetangga yang sudah berkali-kali melanggar wilayah Indonesia.
Ia merincikan, Malaysia telah tiga kali memindah patok perbatasan wilayah antara Indonesia dan Malaysia di wilayah Temajuk. Bahkan tentara diraja Malaysia pernah memasang spanduk di teritori Indonesia.
Hingga yang terbaru, sengketa pembangunan mercusuar di perairan Tanjung Datuk, Kalimantan Barat. "Kami warga di perbatasan sering merasakaan gangguan dari luar. Kami butuh pemimpin yang tegas," ucap Juliarti.
"Kalau pemimpinnya tidak serius, dan tidak berani bertindak atas terjadinya sengketa perbatasan, kami yang akan terus-terusan jadi korban. Kita butuh pemimpin berwibawa yang mengutamakan kedaulatan," imbuhnya.
Lebih lanjut Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kalimantan Barat ini mengatakan, mayoritas masyarakat perbatasan masih bekerja di sektor pertanian dan nelayan.
Menurutnya, pasangan capres-cawapres nomor urut satu ini tahu betul bagaimana memajukan ekonomi Indonesia lima tahun ke depan. Selanjutnya, Juliarti bersama tokoh masyarakat di Sambas siap menangkan pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 9 Juli 2014 mendatang.
"Pak Prabowo itu mantan Ketua HKTI dan Pak Hatta adalah ketua dewan perhimpunan air bersih. Mereka pasti mafhum apa yang kami butuhkan selama ini di perbatasan, kami sangat butuh akses terhadap air bersih dan bantuan untuk bertani," ujar Juliarti.
Hal tersebut seperti dikatakan Bupati Sambas, Juliarti Johardi, saat menyampaikan ikrar dukungan kepada kandidat capres-cawapres nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di Rumah Polonia, Cipinang
Cempedak, Jakarta Timur, Kamis (12/6/2014).
Ikrar dukungan tersebut disampaikan bersama tokoh agama, imam besar masjid, tokoh pemuda, tokoh budaya, dari wilayah perbatasan Indonesia.
Menurut Juliarti, masyarakat di Sambas, Kalimantan Barat, selama ini selalu khawatir dengan ulah aparat negara tetangga yang sudah berkali-kali melanggar wilayah Indonesia.
Ia merincikan, Malaysia telah tiga kali memindah patok perbatasan wilayah antara Indonesia dan Malaysia di wilayah Temajuk. Bahkan tentara diraja Malaysia pernah memasang spanduk di teritori Indonesia.
Hingga yang terbaru, sengketa pembangunan mercusuar di perairan Tanjung Datuk, Kalimantan Barat. "Kami warga di perbatasan sering merasakaan gangguan dari luar. Kami butuh pemimpin yang tegas," ucap Juliarti.
"Kalau pemimpinnya tidak serius, dan tidak berani bertindak atas terjadinya sengketa perbatasan, kami yang akan terus-terusan jadi korban. Kita butuh pemimpin berwibawa yang mengutamakan kedaulatan," imbuhnya.
Lebih lanjut Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kalimantan Barat ini mengatakan, mayoritas masyarakat perbatasan masih bekerja di sektor pertanian dan nelayan.
Menurutnya, pasangan capres-cawapres nomor urut satu ini tahu betul bagaimana memajukan ekonomi Indonesia lima tahun ke depan. Selanjutnya, Juliarti bersama tokoh masyarakat di Sambas siap menangkan pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 9 Juli 2014 mendatang.
"Pak Prabowo itu mantan Ketua HKTI dan Pak Hatta adalah ketua dewan perhimpunan air bersih. Mereka pasti mafhum apa yang kami butuhkan selama ini di perbatasan, kami sangat butuh akses terhadap air bersih dan bantuan untuk bertani," ujar Juliarti.
(maf)