Jokowi-Prabowo Bersaing Ketat di Tujuh Kota Besar
A
A
A
JAKARTA - Pertarungan kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam memperoleh suara pemilih di perkotaan diprediksi akan sengit.
Setidaknya hal itu tercermin dari melalui hasil survei elektabilitas atau tingkat keterpilihan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) oleh Pusat Data Bersatu (PDB) yang dilaksanakan di tujuh kota besar, di antaranya di Kota Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Balikpapan, serta Makassar.
"Persaingan akan lebih panas menjelang akhir (pilpres) nanti," kata Peneliti senior PDB Agus Herta S dalam jumpa pers di Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan, Selasa (9/6/2014).
Survei yang melibatkan sebanyak 2.688 responden pada 26 Mei sampai 1 Juni 2014 itu memperlihatkan dukungan suara pasangan Jokowi-JK sebesar 32,2% dan Prabowo-Hatta sebesar 26,5%.
Selisih elektabilitas keduanya hanya 5%. Sementara suara mengambang yang belum menentukan pilihan politik sekitar 4%. M
Menurut Agus, ada tren elektabilitas Jokowi-JK turun. Sebaliknya terjadi kenaikan untuk pasangan Prabowo-Hatta. Dari ketujuh kota besar itu, pasangan Prabowo-Hatta unggul di Medan dengan meraih dukungan sebesar 54,9% dan Jokowi-JK sebesar 26,6%. Prabowo-Hatta juga unggul di Kota Bandung dengan elektabilitas sebesar 30,9% dan Jokowi-JK hanya 16%. Sedangkan calon dari kubu koalisi PDIP unggul di tiga kota besar lainnya. Jokowi-JK meraih 32,4% dan Prabowo-Hatta 14,9% di kota Semarang.
Selain itu, Jokowi-JK unggul di Balikpapan dengan dukungan sebesar 32,9% dan Prabowo-Hatta sebesar 18,8%. Kemudian di Makassar, Jokowi-JK unggu besar dengan elektabilitas 53,8% dan Prabowo-Hatta 17,8%. Kedua pasangan bersaing di DKI Jakarta dan Kota Bandung. Untuk DKI Jakarta, Jokowi-JK 27,7% dan Prabowo-Hatta 26,6%. Di Surabaya, Jokowi-JK meraih 26,5% dan Prabowo-Hatta 27,4%.
Berdasarkan survei yang digelar pada 26 Mei hingga 1 Juni itu, Agus menilai Prabowo-Hatta masih berpeluang untuk menyalip perolehan eletabllitas Jokowi-JK.
Setidaknya hal itu tercermin dari melalui hasil survei elektabilitas atau tingkat keterpilihan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) oleh Pusat Data Bersatu (PDB) yang dilaksanakan di tujuh kota besar, di antaranya di Kota Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Balikpapan, serta Makassar.
"Persaingan akan lebih panas menjelang akhir (pilpres) nanti," kata Peneliti senior PDB Agus Herta S dalam jumpa pers di Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan, Selasa (9/6/2014).
Survei yang melibatkan sebanyak 2.688 responden pada 26 Mei sampai 1 Juni 2014 itu memperlihatkan dukungan suara pasangan Jokowi-JK sebesar 32,2% dan Prabowo-Hatta sebesar 26,5%.
Selisih elektabilitas keduanya hanya 5%. Sementara suara mengambang yang belum menentukan pilihan politik sekitar 4%. M
Menurut Agus, ada tren elektabilitas Jokowi-JK turun. Sebaliknya terjadi kenaikan untuk pasangan Prabowo-Hatta. Dari ketujuh kota besar itu, pasangan Prabowo-Hatta unggul di Medan dengan meraih dukungan sebesar 54,9% dan Jokowi-JK sebesar 26,6%. Prabowo-Hatta juga unggul di Kota Bandung dengan elektabilitas sebesar 30,9% dan Jokowi-JK hanya 16%. Sedangkan calon dari kubu koalisi PDIP unggul di tiga kota besar lainnya. Jokowi-JK meraih 32,4% dan Prabowo-Hatta 14,9% di kota Semarang.
Selain itu, Jokowi-JK unggul di Balikpapan dengan dukungan sebesar 32,9% dan Prabowo-Hatta sebesar 18,8%. Kemudian di Makassar, Jokowi-JK unggu besar dengan elektabilitas 53,8% dan Prabowo-Hatta 17,8%. Kedua pasangan bersaing di DKI Jakarta dan Kota Bandung. Untuk DKI Jakarta, Jokowi-JK 27,7% dan Prabowo-Hatta 26,6%. Di Surabaya, Jokowi-JK meraih 26,5% dan Prabowo-Hatta 27,4%.
Berdasarkan survei yang digelar pada 26 Mei hingga 1 Juni itu, Agus menilai Prabowo-Hatta masih berpeluang untuk menyalip perolehan eletabllitas Jokowi-JK.
(dam)