Polri Tegaskan Babinsa Bukan Alat Politik
A
A
A
JAKARTA - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menegaskan, Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) bukan alat kepentingan politik.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Boy Rafli Amar mengatakan, petugas Babinkamtibmas yang bertugas sambang desa hanya untuk melakukan penyuluhan.
Penyuluhan tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing.
"Tidak ada tugas lain apalagi yang berkaitan dengan kegiatan politik," kata Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (6/6/2014).
Ia menuturkan, salah satu tugas Babinkamtibmas dalam menghadapi Pemilihan Umum adalah melakukan penyuluhan agar pemilu dapat berjalan dengan tertib dan aman.
"Pemilu yang damai berarti bebas dari tindakan-tindakan yang sifatnya kekerasan, tindakan-tindakan yang dilarang oleh hukum," imbuh Rafli.
Ketika disinggung apakah salah satu tugas anggota Babinkamtibmas itu menghimbau agar masyarakat ikut memilih pada pemilu nanti, Boy pun menepis hal tersebut. "Bukan untuk ikut memilih, tapi mengimbau agar pemilu dapat berjalan dengan damai," tegasnya.
Ia menambahkan, masalah pilihan sikap dalam pemilu adalah hak individu setiap warga negara yang tidak boleh dipengaruhi oleh siapapun, termasuk oleh aparat penegak hukum.
Ia berharap agar semua pihak tidak khawatir dengan turunnya Babinkamtibmas ke tengah-tengah masyarakat pada saat menjelang pemilu nanti.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Boy Rafli Amar mengatakan, petugas Babinkamtibmas yang bertugas sambang desa hanya untuk melakukan penyuluhan.
Penyuluhan tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing.
"Tidak ada tugas lain apalagi yang berkaitan dengan kegiatan politik," kata Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (6/6/2014).
Ia menuturkan, salah satu tugas Babinkamtibmas dalam menghadapi Pemilihan Umum adalah melakukan penyuluhan agar pemilu dapat berjalan dengan tertib dan aman.
"Pemilu yang damai berarti bebas dari tindakan-tindakan yang sifatnya kekerasan, tindakan-tindakan yang dilarang oleh hukum," imbuh Rafli.
Ketika disinggung apakah salah satu tugas anggota Babinkamtibmas itu menghimbau agar masyarakat ikut memilih pada pemilu nanti, Boy pun menepis hal tersebut. "Bukan untuk ikut memilih, tapi mengimbau agar pemilu dapat berjalan dengan damai," tegasnya.
Ia menambahkan, masalah pilihan sikap dalam pemilu adalah hak individu setiap warga negara yang tidak boleh dipengaruhi oleh siapapun, termasuk oleh aparat penegak hukum.
Ia berharap agar semua pihak tidak khawatir dengan turunnya Babinkamtibmas ke tengah-tengah masyarakat pada saat menjelang pemilu nanti.
(maf)