Jokowi-JK Janji Mereformasi Birokrasi
A
A
A
JAKARTA - Pasangan Calon Presiden Joko Widodo- Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla siap melakukan reformasi birokrasi untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik.
Adapun permasalahan yang akan diselesaikan ialah seperti krisis energi, krisis pangan, dan tertinggal di sektor ekonomi dinilai bermuara pada birokrasi yang berbelit-belit, memburu rente, dan cenderung tidak transparan.
Jokowi mengatakan, bersama JK siap bekerja memperbaiki persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia jika terpilih nanti. "Dalam rangka bekerja untuk rakyat, saya siap meminimalisir kepentingan-kepentingan yang biasanya masuk ke pemerintahan. Kenapa saya berani, karena saya orang baru," ujar Jokowi di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta, Rabu 4 Juni 2014 malam.
Menurut dia, permasalah yang seling dihadapi bangsa ini seperti krisis energi, krisis pangan dan menurunnya pertumbuhan ekonomi dapat diselesaikan dengan membangun mental sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pendidikan yang baik.
"Pendidikan yang baik tidak hanya berbicara soal kurikulum yang dapat membentuk etos dan akhlak masyarakat Indonesia menjadi baik. Namun juga soal pemerataan akses pendidikan di seluruh penjuru Nusantara. Jangan sampai terjadi lagi gap antara wilayah timur dan barat," uajar Jokowi.
Dalam hal ekonomi misalnya, selama ini pihak pengusaha selalu kesulitan menyelesaikan persoalan perizinan karena birokrasi yang berbelit. Jokowi meninginkan, hal-hal tersebut dapat diatasinya saat menjadi presiden.
"Memang susah untuk menertibkan pejabat-pejabat yang mentalnya sudah seperti itu. Tapi pengalaman saya saat menjadi wali kota dan gubernur, buktinya bisa. Yang penting kuncinya adalah telaten," ujarnya.
Dia mengajak masyarakat Indonesia menjadi lebih produktif dalam bekerja. Menurut dia, sebagai usaha untuk kongkrit menjadi bangsa yang mandiri, 240 juta rakyat harus menjadi kekuatan produksi yang besar.
"Jangan lagi jadikan Indonesia sebagai negara konsumsi. Jangan ubah desa-desa menjadi desa yang konsumtif. Kita harus jadikan desa-desa sebagai lumbung produksi," ujar Jokowi
Adapun permasalahan yang akan diselesaikan ialah seperti krisis energi, krisis pangan, dan tertinggal di sektor ekonomi dinilai bermuara pada birokrasi yang berbelit-belit, memburu rente, dan cenderung tidak transparan.
Jokowi mengatakan, bersama JK siap bekerja memperbaiki persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia jika terpilih nanti. "Dalam rangka bekerja untuk rakyat, saya siap meminimalisir kepentingan-kepentingan yang biasanya masuk ke pemerintahan. Kenapa saya berani, karena saya orang baru," ujar Jokowi di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta, Rabu 4 Juni 2014 malam.
Menurut dia, permasalah yang seling dihadapi bangsa ini seperti krisis energi, krisis pangan dan menurunnya pertumbuhan ekonomi dapat diselesaikan dengan membangun mental sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pendidikan yang baik.
"Pendidikan yang baik tidak hanya berbicara soal kurikulum yang dapat membentuk etos dan akhlak masyarakat Indonesia menjadi baik. Namun juga soal pemerataan akses pendidikan di seluruh penjuru Nusantara. Jangan sampai terjadi lagi gap antara wilayah timur dan barat," uajar Jokowi.
Dalam hal ekonomi misalnya, selama ini pihak pengusaha selalu kesulitan menyelesaikan persoalan perizinan karena birokrasi yang berbelit. Jokowi meninginkan, hal-hal tersebut dapat diatasinya saat menjadi presiden.
"Memang susah untuk menertibkan pejabat-pejabat yang mentalnya sudah seperti itu. Tapi pengalaman saya saat menjadi wali kota dan gubernur, buktinya bisa. Yang penting kuncinya adalah telaten," ujarnya.
Dia mengajak masyarakat Indonesia menjadi lebih produktif dalam bekerja. Menurut dia, sebagai usaha untuk kongkrit menjadi bangsa yang mandiri, 240 juta rakyat harus menjadi kekuatan produksi yang besar.
"Jangan lagi jadikan Indonesia sebagai negara konsumsi. Jangan ubah desa-desa menjadi desa yang konsumtif. Kita harus jadikan desa-desa sebagai lumbung produksi," ujar Jokowi
(dam)