Survei LSI Prabowo-Hatta Tak Diminati Responden, Mahfud MD Tak Yakin
A
A
A
JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengumumkan hasil survei tentang elektabilitas dua pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Dalam surveinya LSI menggunakan 2.400 responden yang berasal dari kaum buruh, tani, ibu rumah tangga, organisasi Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama.
Hasil survei dari responden Muhammadiyah dan NU, pasangan Prabowo-Hatta menjadi pasangan yang tidak terlalu diminati warga Nahdliyin.
Menanggapi hal itu, Ketua Tim pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, mengaku belum yakin dengan hasil tersebut. Pasalnya, dia sendiri baru bergabung menjadi ketua tim.
"Ya ndak tau. Kita lihat saja nanti. Ini kan baru, mungkin itu dulu ya," ujar Mahfud, di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Jumat (30/5/2014).
Namun begitu, Mahfud yakin masih banyak kesempatan untuk merebut pemilih dari kalangan warga Nahdliyin. "Saya kan bergabung baru tanggal 22 Mei," tegasnya.
Dari responden dua organisasi keislaman terbesar di Indonesia itu, pasangan Prabowo-Hatta lebih diminati pemilih Muhammadiyah. Alasannya, cawapres Hatta Rajasa berasal dari kalangan Muhammadiyah. LSI memprediksi jika pemilu dilakukan pada hari ini pasangan Prabowo-Hatta unggul atas pasangan Jokowi-JK dengan nilai 31,57 persen untuk Prabowo-Hatta, dan 27,44 persen untuk Jokowi-JK.
Namun, dari ormas Nahdlatul Ulama (NU), pasangan Jokowi-JK lebih unggul dari Prabowo-Hatta. "Jokowi-JK mencapai 34,44 persen, Prabowo-Hatta 26,25 persen. Sementara yang tidak tahu atau rahasia mencapai 39,31 persen," kata peneliti LSI Ade Mulyana.
Dalam surveinya LSI menggunakan 2.400 responden yang berasal dari kaum buruh, tani, ibu rumah tangga, organisasi Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama.
Hasil survei dari responden Muhammadiyah dan NU, pasangan Prabowo-Hatta menjadi pasangan yang tidak terlalu diminati warga Nahdliyin.
Menanggapi hal itu, Ketua Tim pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, mengaku belum yakin dengan hasil tersebut. Pasalnya, dia sendiri baru bergabung menjadi ketua tim.
"Ya ndak tau. Kita lihat saja nanti. Ini kan baru, mungkin itu dulu ya," ujar Mahfud, di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Jumat (30/5/2014).
Namun begitu, Mahfud yakin masih banyak kesempatan untuk merebut pemilih dari kalangan warga Nahdliyin. "Saya kan bergabung baru tanggal 22 Mei," tegasnya.
Dari responden dua organisasi keislaman terbesar di Indonesia itu, pasangan Prabowo-Hatta lebih diminati pemilih Muhammadiyah. Alasannya, cawapres Hatta Rajasa berasal dari kalangan Muhammadiyah. LSI memprediksi jika pemilu dilakukan pada hari ini pasangan Prabowo-Hatta unggul atas pasangan Jokowi-JK dengan nilai 31,57 persen untuk Prabowo-Hatta, dan 27,44 persen untuk Jokowi-JK.
Namun, dari ormas Nahdlatul Ulama (NU), pasangan Jokowi-JK lebih unggul dari Prabowo-Hatta. "Jokowi-JK mencapai 34,44 persen, Prabowo-Hatta 26,25 persen. Sementara yang tidak tahu atau rahasia mencapai 39,31 persen," kata peneliti LSI Ade Mulyana.
(hyk)