Isu Perlindungan Anak Diminta Masuk Dalam Debat Capres
A
A
A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) masukan isu perlindungan anak sebagai salah satu tema debat Capres 2014. Tema itu untuk melihat keprihatinan kandidat terkait permasalahan perlindungan anak itu.
"Isu perlindungan anak sebagai salah satu tema utama dalam pendalaman visi, misi dan program masing-masing capres, sehingga tergambar sejauh mana arah dan kebijakan bangsa ini akan dibawa," kata Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh dalam rilisnya yang diterima Sindonews, Senin (26/5/2014).
Asrorum juga mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan KPU mengenai permintaannya itu. Selain itu, katanya, agar pelaksanaan kampanye dilakukan secara edukatif, tidak menebar kebencian dan caci maki, serta memberi keteladanan yang baik bagi anak.
"Ada dua indikator besar dalam kampanye ramah anak, pertama kampanye dilaksanakan dengan cara yang edukatif, mengeksplorasi gagasan yang utuh dan implementatif, memberikan keteladanan bagi anak, jauh dari caci maki dan kebencian yang menodai citra demokrasi," paparnya.
Kemudian, kata Asrorum, tidak menyalahgunakan anak dalam kampanye pilpres, dengan memobilisasi serta mempolitisasi anak.
"Untuk itu, Rabu 28 Mei akan digelar rapat khusus tentang hal ini, sekaligus persiapan pelaksanaan debat capres atau cawapres," ujarnya.
"Isu perlindungan anak sebagai salah satu tema utama dalam pendalaman visi, misi dan program masing-masing capres, sehingga tergambar sejauh mana arah dan kebijakan bangsa ini akan dibawa," kata Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh dalam rilisnya yang diterima Sindonews, Senin (26/5/2014).
Asrorum juga mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan KPU mengenai permintaannya itu. Selain itu, katanya, agar pelaksanaan kampanye dilakukan secara edukatif, tidak menebar kebencian dan caci maki, serta memberi keteladanan yang baik bagi anak.
"Ada dua indikator besar dalam kampanye ramah anak, pertama kampanye dilaksanakan dengan cara yang edukatif, mengeksplorasi gagasan yang utuh dan implementatif, memberikan keteladanan bagi anak, jauh dari caci maki dan kebencian yang menodai citra demokrasi," paparnya.
Kemudian, kata Asrorum, tidak menyalahgunakan anak dalam kampanye pilpres, dengan memobilisasi serta mempolitisasi anak.
"Untuk itu, Rabu 28 Mei akan digelar rapat khusus tentang hal ini, sekaligus persiapan pelaksanaan debat capres atau cawapres," ujarnya.
(mhd)