BIN-LKBN Antara Luncurkan Buku Kajian Masalah Strategis Indonesia
![BIN-LKBN Antara Luncurkan...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2014/05/23/14/866444/vXT70PLFvE.jpg)
BIN-LKBN Antara Luncurkan Buku Kajian Masalah Strategis Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Menjelang pergantian pemimpin nasional yang tinggal beberapa bulan lagi, Dewan Analis Badan Intelijen Negara (DAS BIN) mengajak masyarakat untuk mengawal dan ikut memikirkan masa depan bangsa Indonesia.
Hal itu terungkap dalam acara Bedah Buku “Menyongsong 2014-2019 Memperkuat Indonesia Dalam Dunia Yang Berubah” yang digelar oleh LKBN Antara bersama dengan DAS BIN di Raflesia Grand Ballroom, Balai Kartini, Jakarta Pusat.
“Yang menarik dari buku ini adalah keberanian untuk mengkritik praktik-praktik yang bertentangan dengan konstitusi, jarang ada lembaga pemerintah yang kritis,” ujar salah seorang pembicara Teuku Rezasyah, Kamis 22 Mei 2014
Buku setebal 460 halaman ini digagas dan diprakarsai oleh Kepala Badan Intelijen Negara RI (BIN) Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman, yang memandang perlu dibuatnya sebuah kajian forecasting atau prakiraan ke depan kondisi bangsa dan Negara Kesatuan Republik (NKRI).
“Buku ini layak menjadi panduan bagi pemerintah baru terkait dengan kemandirian dan rencana strategis 2014-2019. Serta bagaimana langkah-langkah antisipasi dan pemecahannya,” katanya.
Materi yang akan dibedah dalam buku ini meliputi tujuh bidang strategis yakni, Lingkungan Strategis Global dan Regional; Ideologi, Politik dan Pemerintahan; Sosial Budaya; Ekonomi; Sumber Daya Alam dan Kebijakan Energi Nasional; Pertahanan dan Keamanan terkait dengan Indonesia lima tahun ke depan. “Judul buku ini seharusnya diganti menjadi Rencana Stategis Indonesia dalam Lima Tahun Mendatang. Buku ini bisa dilihat sebagai naskah akademik," ujar Rejasyah yang merupakan Dosen Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran Bandung.
Hadir juga dalam acara “Pembedah” buku ini adalah pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti, Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Ninasapti Triaswati.
Buku ini disusun Dewan Analis Strategis (DAS) BIN. Lembaga non-struktural di lingkungan badan intelejen ini merupakan think tank bagi pimpinan BIN. Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi di era Abdurahman Wahid, Muhammad AS Hikam, menjadi editor buku ini. Sejumlah ilmuwan, seperti cendikiawan Anies Baswedan dan Kurtubi, dilibatkan dalam pembuatan buku ini. Sebanyak 18 focused discussion group dan dua seminar nasional digelar dalam proses penulisan.
Peluncuran buku ini menjadi satu cara yang dilakukan BIN untuk mewujudkan amanat reformasi. "Kami ingin mendekatkan diri denganmasyarakat dan begitu pula sebaliknya," ujar Ketua DAS BIN Suyanto.
Dia menambahkan, kajian strategis ini juga sejalan dengan tugas pokokdan fungsi BIN untuk melakukan deteksi dini dan memberikan masukansebagai bahan pertimbangan kebijakan nasional.
Hal itu terungkap dalam acara Bedah Buku “Menyongsong 2014-2019 Memperkuat Indonesia Dalam Dunia Yang Berubah” yang digelar oleh LKBN Antara bersama dengan DAS BIN di Raflesia Grand Ballroom, Balai Kartini, Jakarta Pusat.
“Yang menarik dari buku ini adalah keberanian untuk mengkritik praktik-praktik yang bertentangan dengan konstitusi, jarang ada lembaga pemerintah yang kritis,” ujar salah seorang pembicara Teuku Rezasyah, Kamis 22 Mei 2014
Buku setebal 460 halaman ini digagas dan diprakarsai oleh Kepala Badan Intelijen Negara RI (BIN) Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman, yang memandang perlu dibuatnya sebuah kajian forecasting atau prakiraan ke depan kondisi bangsa dan Negara Kesatuan Republik (NKRI).
“Buku ini layak menjadi panduan bagi pemerintah baru terkait dengan kemandirian dan rencana strategis 2014-2019. Serta bagaimana langkah-langkah antisipasi dan pemecahannya,” katanya.
Materi yang akan dibedah dalam buku ini meliputi tujuh bidang strategis yakni, Lingkungan Strategis Global dan Regional; Ideologi, Politik dan Pemerintahan; Sosial Budaya; Ekonomi; Sumber Daya Alam dan Kebijakan Energi Nasional; Pertahanan dan Keamanan terkait dengan Indonesia lima tahun ke depan. “Judul buku ini seharusnya diganti menjadi Rencana Stategis Indonesia dalam Lima Tahun Mendatang. Buku ini bisa dilihat sebagai naskah akademik," ujar Rejasyah yang merupakan Dosen Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran Bandung.
Hadir juga dalam acara “Pembedah” buku ini adalah pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti, Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Ninasapti Triaswati.
Buku ini disusun Dewan Analis Strategis (DAS) BIN. Lembaga non-struktural di lingkungan badan intelejen ini merupakan think tank bagi pimpinan BIN. Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi di era Abdurahman Wahid, Muhammad AS Hikam, menjadi editor buku ini. Sejumlah ilmuwan, seperti cendikiawan Anies Baswedan dan Kurtubi, dilibatkan dalam pembuatan buku ini. Sebanyak 18 focused discussion group dan dua seminar nasional digelar dalam proses penulisan.
Peluncuran buku ini menjadi satu cara yang dilakukan BIN untuk mewujudkan amanat reformasi. "Kami ingin mendekatkan diri denganmasyarakat dan begitu pula sebaliknya," ujar Ketua DAS BIN Suyanto.
Dia menambahkan, kajian strategis ini juga sejalan dengan tugas pokokdan fungsi BIN untuk melakukan deteksi dini dan memberikan masukansebagai bahan pertimbangan kebijakan nasional.
(dam)