Kader Demokrat Pilih Dukung Prabowo
A
A
A
JAKARTA - Hingga hari terakhir pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, Partai Demokrat belum mengumumkan sikap resmi partainya.
Di tengah kondisi tersebut, ada sebagian kader yang ingin memberikan dukungannya ke capres yang diusung Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat Achsanul Qosasih mengatakan, meski hingga H-1 pendaftaran pilpres pihaknya belum memberi dukungan ke kelompok manapun, namun hal itu bukan berarti mereka golput.
"Kalau tidak golput berarti kita harus milih. Kami ingin milih yang potensinya besar untuk menang," ujar Achsanul saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Ia berpandangan, seharusnya Partai Demokrat harus mendukung Prabowo. Namun keputusan untuk memberikan dukungan ke pihak mana, akan dikembalikan kepada keputusan ketua umum.
Kenapa Prabowo Subianto? Achsanul Qosasih mengatakan, apa yang dicita-citakan Prabowo selama ini inline dengan visi misi Partai Demokrat. "Terutama terkait dua hal, yang pertama tentang kedaulatan energi. Dan yang kedua tentang kemandirian pangan," ujar Achsanul.
Ia menambahkan, antara Partai Demokrat dan Partai Gerindra memiliki banyak kesamaan. Pertama, Partai Demokrat dan Partai Gerindra adalah partai yang sama-sama dibangun setelah reformasi. Kedua, background pimpinan kedua partai sama-sama dari militer.
Ketiga, Pak SBY dan Pak Prabowo, keduanya memiliki nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang tinggi. "Kita tak perlu ragukan lagi merah putihnya Pak SBY dan Prabowo," ujar Achsanul.
Achsanul menginginkan Partainya bisa bergabung dengan Partai Gerindra karena ia menilai kedua partai memiliki kombinasi yang baik. Ia mengatakan, Partai Demokrat memiliki pemilih dari kalangan profesional dengan tingkat ekonomi menengah atas.
Sedangkan Partai Gerindra memiliki karakter pemilih pemula dan dari kalangan grassroot dengan tingkat ekonomi menengah bawah. "Akan dahsyat sekali jika formula kedua partai ini dikombinasikan," ujar Achsanul.
Namun, bagaimana sikap final yang akan diambil partainya, ia menyerahkannya kepad ketua umum. "Kita tunggu saja," pungkasnya.
Di tengah kondisi tersebut, ada sebagian kader yang ingin memberikan dukungannya ke capres yang diusung Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat Achsanul Qosasih mengatakan, meski hingga H-1 pendaftaran pilpres pihaknya belum memberi dukungan ke kelompok manapun, namun hal itu bukan berarti mereka golput.
"Kalau tidak golput berarti kita harus milih. Kami ingin milih yang potensinya besar untuk menang," ujar Achsanul saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Ia berpandangan, seharusnya Partai Demokrat harus mendukung Prabowo. Namun keputusan untuk memberikan dukungan ke pihak mana, akan dikembalikan kepada keputusan ketua umum.
Kenapa Prabowo Subianto? Achsanul Qosasih mengatakan, apa yang dicita-citakan Prabowo selama ini inline dengan visi misi Partai Demokrat. "Terutama terkait dua hal, yang pertama tentang kedaulatan energi. Dan yang kedua tentang kemandirian pangan," ujar Achsanul.
Ia menambahkan, antara Partai Demokrat dan Partai Gerindra memiliki banyak kesamaan. Pertama, Partai Demokrat dan Partai Gerindra adalah partai yang sama-sama dibangun setelah reformasi. Kedua, background pimpinan kedua partai sama-sama dari militer.
Ketiga, Pak SBY dan Pak Prabowo, keduanya memiliki nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang tinggi. "Kita tak perlu ragukan lagi merah putihnya Pak SBY dan Prabowo," ujar Achsanul.
Achsanul menginginkan Partainya bisa bergabung dengan Partai Gerindra karena ia menilai kedua partai memiliki kombinasi yang baik. Ia mengatakan, Partai Demokrat memiliki pemilih dari kalangan profesional dengan tingkat ekonomi menengah atas.
Sedangkan Partai Gerindra memiliki karakter pemilih pemula dan dari kalangan grassroot dengan tingkat ekonomi menengah bawah. "Akan dahsyat sekali jika formula kedua partai ini dikombinasikan," ujar Achsanul.
Namun, bagaimana sikap final yang akan diambil partainya, ia menyerahkannya kepad ketua umum. "Kita tunggu saja," pungkasnya.
(maf)