Poros ketiga terkendala figur capres

Minggu, 18 Mei 2014 - 05:34 WIB
Poros ketiga terkendala...
Poros ketiga terkendala figur capres
A A A
Sindonews.com - Keberadaan poros ketiga yang ditopang oleh Partai Golkar dan Partai Demokrat terkendala figur yang bisa diusung sebagai calon presiden (capres). Padahal, keberadaan poros baru tersebut sangat penting bagi perkembangan demokrasi Indonesia.

Pengamat Politik Universitas Nasional (Unas) Alfan Alfian menilai, pembentukan poros baru di luar dari dua poros yang ada saat ini sebenarnya sangat penting, karena rakyat akan disuguhkan banyak pilihan untuk memilih pemimpinnya. Namun, hal itu sulit diwujudkan karena terbentur peraturan presidential threshold (PT) yang harus dipenuhi.

“Jika dikaitkan dengan realitas sekarang, poros ketiga sulit diwujudkan sebab tidak ada sosok yang memiliki elektabilitas tinggi yang bisa diusung menjadi capres baik oleh Golkar maupun Demokrat,” ujarnya ketika dihubungi SINDO, Sabtu 17 Mei 2014.

Bila Partai Golkar tetap menawarkan Aburizal Bakrie sebagai capres, kata dia, hal itu dianggap tidak realistis. Menurut dia, tidak mungkin poros baru mendukung capres yang probabilitas kemenangannya kecil.

“Ical tidak mungkin. Sementara Golkar tidak memiliki tokoh untuk menjadi capres. Jika mengusung Sri Sultan apa bisa menyaingi Jokowi dan Prabowo,” tanyanya.

Begitu juga dengan pemenang Konvensi Demokrat seperti, Dahlan Iskan dan Pramono Edhie Wibowo. Menurut Alfan, elektabilitas keduanya masih rendah bila dibandingkan dengan kedua capres yang ada. Termasuk tokoh di luar konvensi seperti, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Djoko Suyanto.

“Problem poros baru adalah mencari tokoh capres cawapres baik tokoh dari kubu Golkar maupun dari kubu Demokrat. Padahal, poros ketiga sangat bagus buat rakyat,” jelasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1639 seconds (0.1#10.140)