Jemaah umrah disarankan konsumsi vitamin c

Kamis, 15 Mei 2014 - 01:45 WIB
Jemaah umrah disarankan...
Jemaah umrah disarankan konsumsi vitamin c
A A A
Sindonews.com - Jemaah umrah diwajibkan untuk menjaga kesehatan tubuh dari serangan virus termasuk virus Middle East Respiratory Syndrom Corona Virus (MERS-CoV). Untuk menjaga kekebalan tubuh dapat mengonsumsi Vitamin C dosis tinggi.

Dokter Spesialis Infeksi Pencernaan Mulyadi Tedjapranata mengatakan, MERS-Cov diketahui menyerang sistem imunitas dan dapat membuat penyakit yang sebelum diderita semakin parah.

WHO secara umum telah menjelaskan untuk mencegah penyakit akibat virus maupu bakteri dengan menjaga kekebalan tubuh, melalui konsumsi vitamin c.

"Vitamin c merupakan antioksidan yang sangat baik untuk melawan radikal bebas dan meningkatkan kekebalan tubuh," tandasnya saat ditemui dalam konfrensi pers di Stan ford Center, kemarin.

Menurut dia, vitamin c merupakan suplemen bagi tubuh. Khususnya bagi jemaah umrah, vitamin c dapat dijadikan suplemen tambahan selain pemberian vaksin meningitis dan influenza yang sudah diwajibkan.

Namun, tidak ada jaminan agar jemaah tidak terkena virus MERS-CoV setelah mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi. Jemaah dapat mengkonsumsi vitamin C sebanyak 1000 miligram (mg) sehari. Sedangkan untuk anak-anak dapat mengkonsumsi dibawah itu.

"Ini lebih kepada antisipasi, tetapi tidak ada jaminan. Karena vitamin C adalah zat yang larut dengan cairan di dalam tubuh," katanya.

Mulyadi menerangkan, MERS-CoV berbeda dengan virus yang ditemukan sebelumnya yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), namun virus ini hampir sama karena terdapat pada kelelawar.

Maka untuk pencegahan virus MERS-CoV, masyarakat khususnya jemaah selain memperkuat imunitas tubuh, menjaga kesehatan dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan pake sabun, menghindari kontak dengan penderita,menghundari tempat-tempat ramai.

"Masyarakat tetap dapat berpergian ke negara Arabia Penensula dan sekitarnya. Karena WHO dan pemerintah Indonesia belum mengeluarkan travel warning tentang kesehatan kepada negara-negara tersebut," tegasnya.

Untuk mengantisipasi di Indonesia, maka di harapkan thermal scanner dapat disediakan di seluruh bandara dan pelabuhan, khususnya di daerah-daerah terpencil. Hal ini dapat menjafi antisipasi petugas kesehatan jika memang ditemukanya jemaah yang baru pulang umroh mengalami gejala.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8498 seconds (0.1#10.140)