Ini pendapat Forum Alumni Trisakti soal kasus 12 Mei
A
A
A
Sindonews.com - Forum Alumni dan Mahasiswa Trisakti menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto menjadi presiden bukan aksi tandingan.
Ketua Forum Alumni dan Mahasiswa Trisakti, Todo Tua Pasaribu mengungkapkan beberapa waktu lalu alumni dan mahasiswa Trisakti yang tergabung dalam Keluarga Besar Alumni Trisakti telah menentukan dan mendeklarasikan sikap politiknya untuk mendukung salah satu cawapres.
“Ini adalah tahun politik. Kami sangat menghormati dan menghargai pilihan dan sikap politik kawan-kawan,” uajar Todo dalam acara Deklarasi Dukung Pencapresan Prabowo Subianto di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (10/5/2014).
Namun, kata diam di satu sisi pihaknya menolak dengan tegas atas sikap sejawatnya tersebut yang membawa isu tragedi penembakan mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998 ke dalam ajang politik.
Pihaknya tidak mau jika kasus penembakan tersbut dijadikan bargaining politik untuk mendukung salah satu calon presiden tertentu ataupun menolak calon presiden lainnya.
“Bagi kami, bicara penuntasan kasus 12 Mei 1998 adalah harga mati. Hal itu untuk memberikan suatu kejelasan atas apa yang terjadi terhadap tewasnya saudara kami para pejuang reformasi,” ujar Todo.
Todo menilai, justru selama ini Prabowo yang memiliki niat tulus untuk melakukan pengungkapan tragedi 16 tahun silam tersebut. Todo percaya, apa yang dituduhkan kepada Prabowo sebagai dalang kerusuhan Mei 1998 adalah tidak benar. “Pelaku-pelaku sudah diadili di mahkamah militer. Sekarang apa lagi?” ujarnya.
Ketua Forum Alumni dan Mahasiswa Trisakti, Todo Tua Pasaribu mengungkapkan beberapa waktu lalu alumni dan mahasiswa Trisakti yang tergabung dalam Keluarga Besar Alumni Trisakti telah menentukan dan mendeklarasikan sikap politiknya untuk mendukung salah satu cawapres.
“Ini adalah tahun politik. Kami sangat menghormati dan menghargai pilihan dan sikap politik kawan-kawan,” uajar Todo dalam acara Deklarasi Dukung Pencapresan Prabowo Subianto di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (10/5/2014).
Namun, kata diam di satu sisi pihaknya menolak dengan tegas atas sikap sejawatnya tersebut yang membawa isu tragedi penembakan mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998 ke dalam ajang politik.
Pihaknya tidak mau jika kasus penembakan tersbut dijadikan bargaining politik untuk mendukung salah satu calon presiden tertentu ataupun menolak calon presiden lainnya.
“Bagi kami, bicara penuntasan kasus 12 Mei 1998 adalah harga mati. Hal itu untuk memberikan suatu kejelasan atas apa yang terjadi terhadap tewasnya saudara kami para pejuang reformasi,” ujar Todo.
Todo menilai, justru selama ini Prabowo yang memiliki niat tulus untuk melakukan pengungkapan tragedi 16 tahun silam tersebut. Todo percaya, apa yang dituduhkan kepada Prabowo sebagai dalang kerusuhan Mei 1998 adalah tidak benar. “Pelaku-pelaku sudah diadili di mahkamah militer. Sekarang apa lagi?” ujarnya.
(dam)