PPP ogah bicarakan poros baru
A
A
A
Sindonews.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak tertarik dengan wacana poros koalisi baru yang belakangan santer diwacanakan. Karena, koalisi ke Partai Gerindra dan PDIP dinilai lebih menarik.
"Kita serahkan pada mekanisme yang ada saja," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP Saifullah Tamliha kepada wartawan di Jakarta, Jumat 9 Mei 2014.
Tamliha mengakui, elite di internal partainya terbelah dalam menyikapi arah koalisi di pemilu presiden (pilpres) 9 Juli nanti. Kubu yang dimotori Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali (SDA) ingin berkoalisi dengan Gerindra. Sementara kubu yang berseberangan ingin merapat ke PDIP.
"Jadi saat ini wacana yang berkembang mengaran ke dua itu," ungkap Tamliha.
Tamliha menjelaskan, SDA lebih tertarik memberikan dukungan kepada capres Gerindra Prabowo Subianto karena visi dan misi yang diusung punya kesamaan dengan PPP. Prabowo juga dianggap memiliki program yang jelas tentang arah pembangunan bangsa ke depan.
"Dia punya program jelas mau di bawa ke mana Indonesia. Yang terang-terangan mendukung Prabowo, Pak SDA," ucapnya.
Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara mengatakan, pilihan SDA kepada Prabowo tidak dapat dijadikan ukuran partainya bakal memberikan dukungan ke capres Gerindra itu. Amir menilai, Prabowo dan Jokowi punya peluang yang sama untuk mendapatkan dukungan dari PPP.
"Jadi sampai saat ini saya malihat keduanya punya peluang yang sama, meski SDA sudah ke Prabowo," katanya.
Dia menambahkan, pengurus partai yang punya hak suara untuk pengambilan keputusan di forum rapimnas sekira 38 orang. Sebanyak 33 orang di antaranya adalah Ketua DPW.
Di kalangan para ketua DPW dikatakan tidak seluruhnya mendukung arah koalisi PPP ke Prabowo seperti yang pernah diklaim oleh SDA saat melakukan pertemuan di Hotel JS Luwansa beberapa waktu yang lalu.
"Kita serahkan pada mekanisme yang ada saja," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP Saifullah Tamliha kepada wartawan di Jakarta, Jumat 9 Mei 2014.
Tamliha mengakui, elite di internal partainya terbelah dalam menyikapi arah koalisi di pemilu presiden (pilpres) 9 Juli nanti. Kubu yang dimotori Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali (SDA) ingin berkoalisi dengan Gerindra. Sementara kubu yang berseberangan ingin merapat ke PDIP.
"Jadi saat ini wacana yang berkembang mengaran ke dua itu," ungkap Tamliha.
Tamliha menjelaskan, SDA lebih tertarik memberikan dukungan kepada capres Gerindra Prabowo Subianto karena visi dan misi yang diusung punya kesamaan dengan PPP. Prabowo juga dianggap memiliki program yang jelas tentang arah pembangunan bangsa ke depan.
"Dia punya program jelas mau di bawa ke mana Indonesia. Yang terang-terangan mendukung Prabowo, Pak SDA," ucapnya.
Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara mengatakan, pilihan SDA kepada Prabowo tidak dapat dijadikan ukuran partainya bakal memberikan dukungan ke capres Gerindra itu. Amir menilai, Prabowo dan Jokowi punya peluang yang sama untuk mendapatkan dukungan dari PPP.
"Jadi sampai saat ini saya malihat keduanya punya peluang yang sama, meski SDA sudah ke Prabowo," katanya.
Dia menambahkan, pengurus partai yang punya hak suara untuk pengambilan keputusan di forum rapimnas sekira 38 orang. Sebanyak 33 orang di antaranya adalah Ketua DPW.
Di kalangan para ketua DPW dikatakan tidak seluruhnya mendukung arah koalisi PPP ke Prabowo seperti yang pernah diklaim oleh SDA saat melakukan pertemuan di Hotel JS Luwansa beberapa waktu yang lalu.
(mhd)