Dalih Sutan ketika diprediksi gagal ke Senayan
A
A
A
Sindonews.com - Politikus Partai Demokrat Sutan Bhatoegana diprediksi tidak lolos menjadi anggota dewan untuk periode 2014-2019 setelah suaranya kalah dari calon anggota legislatif (caleg) lainnya.
Ketika dikonfirmasi, Sutan pun mengakui perolehan suaranya masih minim. Kata dia, ini karena jumlah suara yang ia dapatkan banyak yang hilang.
"Hilangnya 50 persen. Padahal saya sudah menerapkan pemilu jujur, adil, dan saya sudah lakukan itu," kata Sutan saat berbincang dengan Sindonews, Jumat (25/4/2014).
Ketua Komisi VII DPR ini mengungkapkan, kecurangan hingga berujung hilangnya perolehan suara yang ia dapatkan terjadi mulai tingkat tempat pemungutan suara (TPS).
"Saya sudah kampanye tiga bulan, ketika hasil suara tiba-tiba hilang, kita selidiki, ternyata permainan di TPS, bisa otomatis hilang suara kita," tegasnya.
Dengan adanya kecurangan ini, Sutan pun menyayangkan hal tersebut karena membuat perolehan suara yang ia dapatkan tidak sesuai.
"Karena saya bekerja dan berkeringat untuk mendapatkan suara. Kalau diambil kan mencuri, padahal kita menginginkan proses pemilihan yang aman harus berkualitas dan jujur," pungkasnya.
Ketika dikonfirmasi, Sutan pun mengakui perolehan suaranya masih minim. Kata dia, ini karena jumlah suara yang ia dapatkan banyak yang hilang.
"Hilangnya 50 persen. Padahal saya sudah menerapkan pemilu jujur, adil, dan saya sudah lakukan itu," kata Sutan saat berbincang dengan Sindonews, Jumat (25/4/2014).
Ketua Komisi VII DPR ini mengungkapkan, kecurangan hingga berujung hilangnya perolehan suara yang ia dapatkan terjadi mulai tingkat tempat pemungutan suara (TPS).
"Saya sudah kampanye tiga bulan, ketika hasil suara tiba-tiba hilang, kita selidiki, ternyata permainan di TPS, bisa otomatis hilang suara kita," tegasnya.
Dengan adanya kecurangan ini, Sutan pun menyayangkan hal tersebut karena membuat perolehan suara yang ia dapatkan tidak sesuai.
"Karena saya bekerja dan berkeringat untuk mendapatkan suara. Kalau diambil kan mencuri, padahal kita menginginkan proses pemilihan yang aman harus berkualitas dan jujur," pungkasnya.
(maf)