Hanura nilai pelaksanaan Pileg 2014 menyedihkan
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Hanura, Arya Sinulingga mengaku prihatin, dengan pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014.
Sebab, selain banyaknya ditemukan pelanggaran pemilu, praktik jual beli suara atau politik uang (money politic) masih banyak terjadi.
"Kita katakan, pemilu kali ini, pemilu yang menyedihkan," ujar Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Hanura, Arya Sinulingga, dalam diskusi bertema 'Memahami strategi komunikasi Partai. Politik di layar kaca,' di Hotel Ibis, jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/4/2014).
Dia pun menilai Pileg 2014 ini merupakan pileg yang paling brutal dari beberapa pileg sebelumnya. Terlebih, banyaknya Ketua Komite Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelanggaran pileg.
"Yang saya lihat, sekarang ada informasi bahwa banyak terjadi penggelembungan suara, ada keanehan-keanehan terjadi," ungkapnya.
Menurut dia, praktik tersebut sangat merugikan rakyat. Sebab, rakyat sulit menerima informasi hasil pemilu yang sebenarnya.
Sebab, selain banyaknya ditemukan pelanggaran pemilu, praktik jual beli suara atau politik uang (money politic) masih banyak terjadi.
"Kita katakan, pemilu kali ini, pemilu yang menyedihkan," ujar Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Hanura, Arya Sinulingga, dalam diskusi bertema 'Memahami strategi komunikasi Partai. Politik di layar kaca,' di Hotel Ibis, jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/4/2014).
Dia pun menilai Pileg 2014 ini merupakan pileg yang paling brutal dari beberapa pileg sebelumnya. Terlebih, banyaknya Ketua Komite Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelanggaran pileg.
"Yang saya lihat, sekarang ada informasi bahwa banyak terjadi penggelembungan suara, ada keanehan-keanehan terjadi," ungkapnya.
Menurut dia, praktik tersebut sangat merugikan rakyat. Sebab, rakyat sulit menerima informasi hasil pemilu yang sebenarnya.
(maf)