Pileg 2014 marak pencurian suara
A
A
A
Sindonews.com - Pencurian suara hasil Pemilu 2014 diduga banyak dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kalimantan Barat (Kalbar).
Cornelis yang merupakan Gubernur dan Ketua DPD PDIP Kalimantan Barat mengkomandani langsung pencurian suara tersebut.
"Kasus yang paling mencolok terjadi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak sebagai 'sarang' Cornelis. Hanya kecamatan Sebangki saja PDIP tidak bisa menang di Landak dimana putrinya yaitu Caroline yang merupakan incumbent DPR RI," kata Henrikus Koordinator Jaringan Pengawas Pemilu Independen dalam keterangannya, Selasa (22/4/2014).
Henrikus menyebutkan, Carolin Margret Natasa, Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PDI yang sempat beradengan panas itu sebenarnya, dikalahkan oleh Arief Poyuono caleg DPR RI dari Partai Gerindra secara telak dalam perolehan suara DPR RI di Kecamatan Sebangki.
"Di sana Arief mendapat 6.483 suara dan Caroline hanya 4.978. Tapi saat pleno KPUD Landak suara Arief berubah menjadi 42 suara dan Caroline megelembung menjadi 11000-an. Padahal pleno PPK di Sebangki suara Arief 6483," tegasnya.
Dirinya menyebutkan, seluruh anggota KPUD Kabupaten Landak selain digaji oleh pemerintah juga mendapatkan honor dari Cornelis. "Uang itu keluar dari kocek Cornels sendiri," katanya.
Cornelis yang merupakan Gubernur dan Ketua DPD PDIP Kalimantan Barat mengkomandani langsung pencurian suara tersebut.
"Kasus yang paling mencolok terjadi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak sebagai 'sarang' Cornelis. Hanya kecamatan Sebangki saja PDIP tidak bisa menang di Landak dimana putrinya yaitu Caroline yang merupakan incumbent DPR RI," kata Henrikus Koordinator Jaringan Pengawas Pemilu Independen dalam keterangannya, Selasa (22/4/2014).
Henrikus menyebutkan, Carolin Margret Natasa, Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PDI yang sempat beradengan panas itu sebenarnya, dikalahkan oleh Arief Poyuono caleg DPR RI dari Partai Gerindra secara telak dalam perolehan suara DPR RI di Kecamatan Sebangki.
"Di sana Arief mendapat 6.483 suara dan Caroline hanya 4.978. Tapi saat pleno KPUD Landak suara Arief berubah menjadi 42 suara dan Caroline megelembung menjadi 11000-an. Padahal pleno PPK di Sebangki suara Arief 6483," tegasnya.
Dirinya menyebutkan, seluruh anggota KPUD Kabupaten Landak selain digaji oleh pemerintah juga mendapatkan honor dari Cornelis. "Uang itu keluar dari kocek Cornels sendiri," katanya.
(maf)