Pleno PPP tentukan nasib dukungan ke Prabowo
A
A
A
Sindonews.com - Rapat pleno Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan melakukan evaluasi terhadap hasil pemilu legislatif (pileg). Dalam rapat itu juga akan membahas sikap politik akhir PPP terkait pemilihan presiden (pilpres).
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP Dimyati Natakusumah memastikan dalam pembahasan sikap politik itu akan ditentukan sikap akhir partainya menyangkut dukungan kepada calon presiden (capres) dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Maka pleno akan menggodok penetapan capres dan cawapres pada rapat pleno SDA (Suryadharma Ali)," kata Dimyati di kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Dia mengakui dukungan ke Prabowo Subianto belum mewakili semua suara PPP. Maka itu dalam rapat pleno ini akan dibahas kembali apakah partainya akan tetap mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014.
Pada kesempatan itu dia mengakui juga bahwa ketua umumnya yaitu Suryadharma Ali cenderung mendukung Prabowo Subianto. Bahkan, lanjut dia, nama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu sudah lama masuk dalam salah satu sosok yang dianggap layak untuk didukung dalam pilpres.
"Ketum (SDA) ke sana memang arahnya (Prabowo). Prabowo memang sejak tahun 2009 sudah di timang-timang jadi capres PPP," ungkapnya.
Meskipun SD selaku pimpinan PPP sudah mengatakan rapat pleno ini sebagai ajang silah atas konflik yang terjadi di internal partainya, namun Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Romahurmuziy sudah menegaskan tidak akan menghadiri rapat tersebut.
Sekjen PPP yang biasa disapa Romi ini memang salah satu kelompok yang berseberangan dengan sikap politik SDA. Bahkan, Romi bersama jajaran elite PPP lainnya telah menonaktifkan sementara SDA melalui forum rapat pimpinan nasional (rapimnas) tanpa dihadiri SDA selaku ketua umum.
"Saya tidak akan hadir karena undangan tersebut, karena tidak diniatkan islah," ujar Romahurmuziy saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Senin, 21 April 2014.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP Dimyati Natakusumah memastikan dalam pembahasan sikap politik itu akan ditentukan sikap akhir partainya menyangkut dukungan kepada calon presiden (capres) dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Maka pleno akan menggodok penetapan capres dan cawapres pada rapat pleno SDA (Suryadharma Ali)," kata Dimyati di kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Dia mengakui dukungan ke Prabowo Subianto belum mewakili semua suara PPP. Maka itu dalam rapat pleno ini akan dibahas kembali apakah partainya akan tetap mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014.
Pada kesempatan itu dia mengakui juga bahwa ketua umumnya yaitu Suryadharma Ali cenderung mendukung Prabowo Subianto. Bahkan, lanjut dia, nama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu sudah lama masuk dalam salah satu sosok yang dianggap layak untuk didukung dalam pilpres.
"Ketum (SDA) ke sana memang arahnya (Prabowo). Prabowo memang sejak tahun 2009 sudah di timang-timang jadi capres PPP," ungkapnya.
Meskipun SD selaku pimpinan PPP sudah mengatakan rapat pleno ini sebagai ajang silah atas konflik yang terjadi di internal partainya, namun Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Romahurmuziy sudah menegaskan tidak akan menghadiri rapat tersebut.
Sekjen PPP yang biasa disapa Romi ini memang salah satu kelompok yang berseberangan dengan sikap politik SDA. Bahkan, Romi bersama jajaran elite PPP lainnya telah menonaktifkan sementara SDA melalui forum rapat pimpinan nasional (rapimnas) tanpa dihadiri SDA selaku ketua umum.
"Saya tidak akan hadir karena undangan tersebut, karena tidak diniatkan islah," ujar Romahurmuziy saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Senin, 21 April 2014.
(kur)