Di era Hadi Purnomo, BPK bak macan ompong
Di era Hadi Purnomo, BPK bak macan ompong
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Purnomo ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kapasitasnya mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak.
Hadi pun kini telah pensiun dari jabatannya sebagai pimpinan lembaga auditor negara itu. Namun, semasa kepemimpinan pria 67 tahun tersebut BPK dinilai tidak memiliki taji.
"Masa kepemimpinan Hadi Purnomo, Badan Pemeriksa Keuangan seperti macan ompong saja," kata aktivis antikorupsi Apung Widadi saat berbincang dengan Sindonews, Selasa (22/4/2014).
Dia pun mencontohkan beberapa perkara seperti kasus Century, Hambalang, Migas hingga dana Bantuan Sosial (Bansos) yang menurutnya hasil audit BPK tidak banyak membantu pemberantasan korupsi. "Tidak ada yang spesial sehingga dapat mempermudah pemberantasan korupsi," tegasnya.
Sebelumnya, Dia juga menyampaikan penetapan tersangka Hadi oleh KPK menjadi bukti BPK dan DPR kecolongan saat memilihnya sebagai Ketua BPK.
Sekadar informasi, Hadi dijadikan tersangka dalam dugaan pemberatan pajak Bank Central Asia (BCA) saat dirinya menjabat sebagai Dirjen Pajak beberapa tahun lalu.
Hadi pun kini telah pensiun dari jabatannya sebagai pimpinan lembaga auditor negara itu. Namun, semasa kepemimpinan pria 67 tahun tersebut BPK dinilai tidak memiliki taji.
"Masa kepemimpinan Hadi Purnomo, Badan Pemeriksa Keuangan seperti macan ompong saja," kata aktivis antikorupsi Apung Widadi saat berbincang dengan Sindonews, Selasa (22/4/2014).
Dia pun mencontohkan beberapa perkara seperti kasus Century, Hambalang, Migas hingga dana Bantuan Sosial (Bansos) yang menurutnya hasil audit BPK tidak banyak membantu pemberantasan korupsi. "Tidak ada yang spesial sehingga dapat mempermudah pemberantasan korupsi," tegasnya.
Sebelumnya, Dia juga menyampaikan penetapan tersangka Hadi oleh KPK menjadi bukti BPK dan DPR kecolongan saat memilihnya sebagai Ketua BPK.
Sekadar informasi, Hadi dijadikan tersangka dalam dugaan pemberatan pajak Bank Central Asia (BCA) saat dirinya menjabat sebagai Dirjen Pajak beberapa tahun lalu.
(hyk)
Explore More