Golkar persilakan kadernya jadi cawapres partai lain

Jum'at, 18 April 2014 - 05:11 WIB
Golkar persilakan kadernya jadi cawapres partai lain
Golkar persilakan kadernya jadi cawapres partai lain
A A A
Sindonews.com - Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar secara bulat mendukung pencalonan Aburizal Bakrie (ARB) sebagai presiden dalam Pemilu Presiden 2014 mendatang.

Namun demikian, Wantim juga memberi kesempatan kepada kader Golkar potensial untuk menjadi calon wakil presiden (wapres) dari partai lain.

"Kepada kader partai yang berpotensi menduduki jabatan strategis di Indonesia, khususnya sebagai wakil presiden, kiranya diberi kesempatan turut serta dalam pencalonan tersebut," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, usai rapat di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis 17 April 2014.

Rapat yang dihadiri lebih dari setengah anggota dewan pertimbangan meminta DPP Partai Golkar menerima saran ini. Apalagi, banyak kader potensial Partai Golkar yang dipinang partai lain.

"Kita tetap menghormati saudara ARB untuk tetap maju karena itu kami membuka kesempatan untuk terus maju mencari partai berkoalisi tapi tetap harus dikomunikasikan dengan dewan pertimbangan," katanya.

Menurut Akbar, DPP Partai Golkar harus mengapresiasi dengan banyaknya kader yang didekati partai lain.

Artinya, Golkar sebagai partai besar mampu melahirkan kader-kader terbaiknya sehingga mereka dipinang oleh partai lain untuk mendampingi calon presidennya.

"Bilamana ada tokoh Golkar betul-betul diajak berpasangan dengan pimpinan partai lain hendaknya dilihat sebagai apresiasi dan penerimaan tokoh yang sudah dibesarkan Partai Golkar. Kami menyarankan DPP agar mempersilakan tokoh tersebut diajak sebagai tokoh lain dalam posisi wapres," tegasnya.

Akbar mengaku, partainya sudah melakukan hitung-hitungan jika ada kadernya yang diusung partai lain.

Termasuk kemungkinan adanya perpindahan suara dari basis massa Golkar yang mendukung calon tersebut.

"Itu merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh partai kita, sekaligus dinamika dalam Partai Golkar. Kami melihat dinamika itu sebagai hal yang wajar dalam konteks reformasi atau demokratisasi," katanya.

Disinggung soal tawaran partai politik yang meminta dirinya maju pada pilpres, Akbar mengaku, ada sejumlah partai yang meminta dirinya bersedia dicalonkan sebagai cawapres.

"Sudah ada komunikasi dengan beberapa orang dari beberapa partai, itu saja. Bahwa itu memiliki konsekuensi ke dalam kami sudah siap menerima itu." ujarnya.

Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) ini menambahkan, poin lainnya yang dihasilkan dari rapat adalah merampingkan struktur organisasi. Diakui, tidak tercapainya target suara Golkar pada pileg menjadi pembelajaran yang sangat berharga.

Anggota dewan pertimbangan lainnya Irsyad Jazuli mengatakan, tidak tercapainya target suara Golkar disebabkan banyaknya program yang tidak dijalankan, serta gemuknya struktur kepartaian.

"Banyak kader mualaf yang memegang peranan, sementara kader resminya tidak diberdayakan. Nanti ke depan generasi mudalah yang memimpin ini," katanya.

Ketua DPP Partai Golkar Hariyanto T Thohari menilai, pencapaian suara Golkar pada Pileg lalu yang tidak sesuai target disebabkan beberapa hal, yakni, Golkar tidak berhasil melakukan ektensifikasi para pendukungnya. Jadi yang memilih partai Golkar pada pemilu lalu adalah mereka yang telah mendukung Partai Golkar sejak lama.

"Sehingga tidak terjadi perluasan dukungan kepada Golkar terutama dikalangan muda," ujarnya.

Wasekjen Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, rapat dewan pertimbangan menghasilkan dua hal yang positif.

Pertama adalah, komitmen semua kader untuk mendukung dan mensukseskan ARB sebagai capres. Kedua adalah, memberikan peluang kepada kadernya untuk diusung oleh partai lain.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6609 seconds (0.1#10.140)