Figur cawapres penentu kemenangan di pilpres
A
A
A
Sindonews.com - Peluang para bakal calon presiden (capres) untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) Juli 2014 mendatang, dinilai tak ada yang menonjol satupun.
Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengungkapkan, semua tokoh yang kini dikabarkan bakal maju sebagai capres di Pilpres 2014 itu, tak ada yang berpeluang untuk memenangkan pilpres.
"Semua capres harus kembali dari awal. Kembali injak bumi. Enggak Jokowi, Prabowo atau capres lainnya. Tidak ada yang pasti menang," ujarnya dalam sebuah diskusi di Kedai Tjikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2014).
Pasalnya, tak ada partai politik (parpol) yang memperoleh suara 20 persen, jika dilihat dari hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei. Jika demikian, menurut dia, figur calon wakil presiden (cawapres) dapat menentukan sebuah pasangan capres dan cawapres dapat memenangkan Pilpres nanti.
Hal itu, menurut dia, fenomena pemilu yang pertama kali di dunia. "Makanya, kalau salah pilih wapres bisa blunder. Benar pilih wapres bisa menang nanti," ucapnya.
Ada beberapa nama cawapres yang banyak dibicarakan, versi temuan Trilliant Communication. Di urutan pertama yakni, Jusuf Kalla dengan perolehan 28 persen. Kemudian, Mahfud MD dengan 12 persen. Lalu disusul Hatta Rajasa 13 persen, Puan Maharani 12 persen, Muhaimin Iskandar 12 persen, Hary Tanoesoedibjo (HT) 12 persen.
Kemudian, Akbar Tandjung 7 persen, Rhoma Irama 6 persen, Suryadharma Ali 6 persen, Anis Matta 5 persen, Gita Wirjawan 4 persen, Ryamizard Ryacudu 3 persen, Luhut Panjaitan 3 persen, Dahlan Iskan 3 persen dan Anis Baswedan 3 persen.
Survei itu dilakukan terhadap enam media cetak nasional, 20 media online, dan enam media daerah, yang memang tidak terafiliasi secara politik. Sampel diambil dari 806 artikel yang terdiri atas 574 berita online dan 232 berita cetak. Sedangkan hasil survei ini dihimpun selama satu pekan dari tanggal 9 April pukul 13.00 WIB hingga 15 April 2014 pukul 23.59 WIB.
Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengungkapkan, semua tokoh yang kini dikabarkan bakal maju sebagai capres di Pilpres 2014 itu, tak ada yang berpeluang untuk memenangkan pilpres.
"Semua capres harus kembali dari awal. Kembali injak bumi. Enggak Jokowi, Prabowo atau capres lainnya. Tidak ada yang pasti menang," ujarnya dalam sebuah diskusi di Kedai Tjikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2014).
Pasalnya, tak ada partai politik (parpol) yang memperoleh suara 20 persen, jika dilihat dari hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei. Jika demikian, menurut dia, figur calon wakil presiden (cawapres) dapat menentukan sebuah pasangan capres dan cawapres dapat memenangkan Pilpres nanti.
Hal itu, menurut dia, fenomena pemilu yang pertama kali di dunia. "Makanya, kalau salah pilih wapres bisa blunder. Benar pilih wapres bisa menang nanti," ucapnya.
Ada beberapa nama cawapres yang banyak dibicarakan, versi temuan Trilliant Communication. Di urutan pertama yakni, Jusuf Kalla dengan perolehan 28 persen. Kemudian, Mahfud MD dengan 12 persen. Lalu disusul Hatta Rajasa 13 persen, Puan Maharani 12 persen, Muhaimin Iskandar 12 persen, Hary Tanoesoedibjo (HT) 12 persen.
Kemudian, Akbar Tandjung 7 persen, Rhoma Irama 6 persen, Suryadharma Ali 6 persen, Anis Matta 5 persen, Gita Wirjawan 4 persen, Ryamizard Ryacudu 3 persen, Luhut Panjaitan 3 persen, Dahlan Iskan 3 persen dan Anis Baswedan 3 persen.
Survei itu dilakukan terhadap enam media cetak nasional, 20 media online, dan enam media daerah, yang memang tidak terafiliasi secara politik. Sampel diambil dari 806 artikel yang terdiri atas 574 berita online dan 232 berita cetak. Sedangkan hasil survei ini dihimpun selama satu pekan dari tanggal 9 April pukul 13.00 WIB hingga 15 April 2014 pukul 23.59 WIB.
(maf)