Ada chemistry antara Gerindra dan Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Partai Demokrat diprediksi akan bergandengan dengan Partai Gerindra dalam pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) Juli mendatang. Demokrat dinilai memiliki chemistry atau kecocokan emosional dengan partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu.
"Demokrat sepertinya lebih cenderung ke Gerindra," kata Pengamat Politik Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf kepada Sindonews, Selasa 15 April 2014 malam.
Adapun chemistry itu antara lain latar belakang Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo yang sama-sama militer. "Sama-sama memiliki latar belakang militer, (membangun) soliditas lebih mudah," ujar Asep.
Apalagi di sekitar SBY juga ada beberapa mantan petinggi militer yakni Djoko Suyanto dan Pramono Edhie Wibowo. Ditambah adanya kabar dukungan para purnawirawan kepada Prabowo pada pilpres.
Jika SBY mengambil peran dalam koalisi antara Demokrat dan Gerindra, kata Asep, bukan tidak mungkin parpol lain seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebab komunikasi antara SBY dan elite partai-partai itu sudah terjalin saat bersama-sama dalam koalisi pemerintahan SBY. Jadi bukan hal sulit melakukan koalisi.
"Kalau PAN tentu akan bergandengan dengan Demokrat, kan keduanya (SBY dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa) besanan," tutur Asep.
Adapun yang menentukan dalam komunikasi politik, bagaimana kesepakatan masing-masing dalam melkakukan pembagian jatah menteri pada kabinet pemerintah jika memenangkan pilpres. "Misalnya, PKS dapat apa? dan begitu juga partai lain," ujarnya.
"Demokrat sepertinya lebih cenderung ke Gerindra," kata Pengamat Politik Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf kepada Sindonews, Selasa 15 April 2014 malam.
Adapun chemistry itu antara lain latar belakang Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo yang sama-sama militer. "Sama-sama memiliki latar belakang militer, (membangun) soliditas lebih mudah," ujar Asep.
Apalagi di sekitar SBY juga ada beberapa mantan petinggi militer yakni Djoko Suyanto dan Pramono Edhie Wibowo. Ditambah adanya kabar dukungan para purnawirawan kepada Prabowo pada pilpres.
Jika SBY mengambil peran dalam koalisi antara Demokrat dan Gerindra, kata Asep, bukan tidak mungkin parpol lain seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebab komunikasi antara SBY dan elite partai-partai itu sudah terjalin saat bersama-sama dalam koalisi pemerintahan SBY. Jadi bukan hal sulit melakukan koalisi.
"Kalau PAN tentu akan bergandengan dengan Demokrat, kan keduanya (SBY dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa) besanan," tutur Asep.
Adapun yang menentukan dalam komunikasi politik, bagaimana kesepakatan masing-masing dalam melkakukan pembagian jatah menteri pada kabinet pemerintah jika memenangkan pilpres. "Misalnya, PKS dapat apa? dan begitu juga partai lain," ujarnya.
(dam)