Istana bantah pertemuan SBY & Anas di Wisma Negara

Senin, 14 April 2014 - 18:44 WIB
Istana bantah pertemuan...
Istana bantah pertemuan SBY & Anas di Wisma Negara
A A A
Sindonews.com - Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha membantah tudingan pihak Anas Urbaningrum, yang mengungkapkan adanya 'pertemuan khusus' antara Anas, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Sudi Silalahi, di Wisma Negara, sebelum pelaksanaan Kongres Partai Demokrat di Bandung pada Mei 2010.

Sekadar diketahui, dalam pertemuan itu dibahas tentang perebutan posisi Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres tersebut nantinya. "Saya kira itu (pertemuan khusus) tidak benar ya. Saya ketahui tidak benar," kata Julian di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/4/2014).

Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Anas Urbaningrum mengajukan Ketua Umum DPP Partai Demokrat SBY dan Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas sebagai saksi meringankan. Hal itu disampaikan Kuasa hukum Anas, Firman Wijaya usai mendampingi kliennya menjalani pemeriksaan di Gedung KPK Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat 11 April 2014.

"Kami mengajukan buat Pak Anas Urbaningrum, dan itu ditanyakan oleh penyidik KPK ada dua saksi meringankan yang diajukan. Pertama Pak SBY, dan kedua ialah Pak Edhie Baskoro," kata Firman.

Seperti diketahui, Anas disangka telah menerima mobil Toyota Harrier yang diduga pemberian hadiah atau gratifikasi terkait proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang. Beberapa waktu lalu, pihak Anas mengungkap uang muka pemberian mobil itu berasal dari pemberian SBY.

Sedangkan alasan Anas mengajukan Ibas sebagai saksi, Firman mengaku putra Presiden SBY itu mengetahui soal Kongres Demokrat di Bandung tahun 2010 silam.

Firman mengungkap adanya pertemuan antara Anas, SBY dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi di Wisma Negara sebelum kongres. "Kami meminta penyidik untuk hadirkan Pak SBY dan Pak Edhie Baskoro sebagai saksi meringankan yang bisa menjelaskan ini, karena peristiwa Wisma Negara ini peristiwa yang penting mendahului semuanya," tutur Firman.

Menurut dia, kehadiran SBY dan Ibas penting untuk menjelaskan tentang bagaimana pembiayaan terkait Kongres Demokrat yang selama ini dikaitkan dengan kasus Hambalang.

KPK diminta periksa Ibas dan SBY
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1686 seconds (0.1#10.140)